Thursday, December 5, 2024

Calon Fasilitator SMPN 3 Cibadak Siap Jadi Agen Perubahan

Calon Fasilitator SMPN 3 Cibadak Siap Jadi Agen Perubahan

Oleh: Guru Ataya

Sukabumi, 4 Desember 2024. Sebagai seorang guru matematika di SMP Negeri 3 Cibadak, saya merasa tertantang dan bersemangat mengikuti pembekalan Calon Fasilitator Program Pendidikan Guru Penggerak (PGP) angkatan 21. Selama lima hari penuh, kami menggali lebih dalam tentang nilai-nilai dan peran seorang guru penggerak yang sesungguhnya.

Modul 1.2 yang menjadi fokus pembahasan kali ini benar-benar membuka mata saya. Saya menyadari bahwa menjadi seorang guru tidak hanya sekadar menyampaikan materi pelajaran, tetapi juga menjadi pemimpin pembelajaran, pelatih bagi guru lain, dan yang terpenting, berpihak pada murid.

Nilai-nilai Guru Penggerak yang Menginspirasi

Salah satu hal yang paling mengesankan adalah ketika kami mendiskusikan nilai-nilai yang harus dimiliki oleh seorang guru penggerak. Nilai-nilai seperti mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif, dan menjadi pemimpin pembelajaran benar-benar menginspirasi saya untuk terus belajar dan berkembang.

Saya juga semakin memahami pentingnya berpihak pada murid. Ini berarti menempatkan kepentingan dan perkembangan siswa sebagai prioritas utama dalam setiap tindakan dan keputusan yang kita ambil.


Tuesday, December 3, 2024

Menjadi Fasilitator Andal: Tantangan dan Keseruan Hari Ketiga Pembekalan PGP Angkatan 21

 Menjadi Fasilitator Andal: Tantangan dan Keseruan Hari Ketiga Pembekalan PGP Angkatan 21

Oleh: Guru Ataya (Iwan Sumantri)

Sukabumi – 2 Desember 2024. Pembekalan Calon Fasilitator Pendidikan Guru Penggerak (PGP) Angkatan 21 memasuki hari ketiga dengan serangkaian materi yang semakin mengasah kemampuan kami dalam memfasilitasi pembelajaran. Sebagai seorang guru Matematika di SMPN 3 Cibadak, Kabupaten Sukabumi, saya merasa sangat beruntung dapat mengikuti program ini dan terus mengembangkan diri.

Di Hari ketiga, kami diajak untuk mendalami tiga topik utama yang saling berkaitan: Teknik Pmberian Umpan Balik, Teknik Fasilitasi dan Pembelajaran Daring yang Interaktif, serta Media Fasilitasi berbasis Teknologi. Materi-materi ini memberikan bekal yang sangat berharga bagi kami sebagai calon fasilitator, terutama dalam era pembelajaran yang semakin digital.

 Teknik Pemberian Umpan Balik yang Efektif

Sesi pertama difokuskan pada teknik pemberian umpan balik yang efektif. Kami diajak untuk memahami pentingnya memberikan umpan balik yang konstruktif dan spesifik agar CGP dapat benar-benar belajar dari kesalahan mereka. Beberapa poin penting yang saya catat adalah:

· Umpan balik harus tepat waktu: Semakin cepat umpan balik diberikan, semakin besar dampaknya bagi CGP.

· Fokus pada proses, bukan hanya hasil: Berikan umpan balik yang membantu CGP memahami langkah-langkah yang mereka ambil dan bagaimana mereka dapat memperbaikinya.

· Gunakan bahasa yang positif dan mendorong: Hindari kata-kata yang menyalahkan atau membuat CGP merasa rendah diri.

· Libatkan CGP dalam proses refleksi: Ajak CGP untuk merefleksikan diri dan membuat rencana perbaikan.

· Membuat Pembelajaran Daring Lebih Menarik 

Pada sesi kedua, kami diajak untuk mengeksplorasi berbagai teknik fasilitasi dan pembelajaran daring yang interaktif. Materi ini sangat relevan dengan kondisi saat ini di mana pembelajaran jarak jauh menjadi hal yang umum. Beberapa ide menarik yang dapat diterapkan dalam pembelajaran daring adalah:

· Gunakan berbagai macam media: Kombinasikan video, gambar, audio, dan teks untuk membuat materi pembelajaran lebih menarik.

· Libatkan CGP secara aktif: Gunakan fitur-fitur interaktif seperti kuis, polling, dan diskusi online untuk meningkatkan engagement CGP.

· Berikan kesempatan bagi CGP untuk berkolaborasi: Buat tugas kelompok atau proyek yang dapat dilakukan secara online.

· Gunakan platform pembelajaran yang sesuai: Pilih platform yang user-friendly dan memiliki fitur-fitur yang mendukung pembelajaran daring.

 


Sunday, December 1, 2024

Refleksi Peran Fasilitator: Menjembatani Pembelajaran dan Kepemimpinan

Refleksi Peran Fasilitator: Menjembatani Pembelajaran dan Kepemimpinan

Oleh: Guru Ataya (189_ Iwan Sumantri)

Sukabumi - 30 November 2024. Pembekalan Calon Fasilitator PGP Angkatan 21 hari kedua lebih menarik dan menantang di banding hari pertama. Di hari kedua ini dibersamai oleh instruktur Bapak Simon Rafael dan Bapak Aditya Darma di ruang zoom utama serta 24 fasilitator handal yang memandu di Zoom dengan BOR 24 kelas. (Guru Ataya ada di Bor Kelas 6 dengan fasilitator Bapak Dadang Supriatna dan Ibu Karniyani)

Refleksi Peran Fasilitator dalam pengembangan Kepemimpinan pembelajaran dimulai pukul 08.00 sd. 11.00. Para peserta sebanyak 792 calon Fasilitaor yang tersebar dari berbagai daerah diajak mendengan dan menyimak tayangan sebuah lagu yang dilantunkan oleh Ebiet G.Ade – Masih Ada Waktu. Para peserta dibawa refleksi isi syair lagu tersebut secara berkesadaran.

Sebagai seorang guru matematika di tingkat SMP, saya selalu bersemangat untuk memfasilitasi proses belajar siswa. Namun, mengikuti pembekalan calon fasilitator angkatan 21 telah membuka wawasan saya yang lebih luas tentang peran seorang fasilitator, terutama dalam konteks pengembangan kepemimpinan pembelajaran dan pendidikan orang dewasa.

Friday, November 29, 2024

Pembekalan Calon Fasilitator Angkatan 21 Tahun 2024 (Hari Ke-1)

Pembekalan Calon Fasilitator Angkatan 21 Tahun 2024 (Hari Ke-1)

Oleh: Guru Ataya (Iwan Sumantri)

Sukabumi- Jumat, 29 November 2024. Berdasarkan surat Undangan Peserta Pembekalan Calon Fasilitator Angkatan 21 Gelombang 1 Pendidikan Guru Penggerak Nomor: 3639/B3/GT.03.00/2024 tertanggal 21 November 2024 kegiatan pembekalan di gelar secara virtual (daring). Sebanyak 792 peserta calon Fasilitator yang sudah lulus tahap 2 mengikuti kegiatan tersebut.

Dalam pelaksanaan Pendidikan Guru Penggerak diperlukan sumber daya manusia yang berperan sebagai sebagai Instruktur PGP, Fasilitator PGP, dan Pengajar Praktik PGP. Instruktur PGP mempunyai tugas memberikan materi PGP melalui metode daring. Fasilitaor PGP mempunyai tugas memberikan fasilitasi, melakukan refleksi, mencatat serta menganalisis perkembangan peserta secara Daring. Pengajar Praktik PGP mempunyai tugas mendampingi peserta dalam proses refleksi dan Menyusun rencana tindak lanjut yang dilakukan secara individu dan melalui lokakarya selama 6 bulan.

Calon Fasilitator Angkatan 21 PGP yang telah Lulus seleksi Tahap 2 Wajib Mengikuti pembekalan ini sesuai dengan kriteria ( termasuk Guru Ataya/Iwan Sumantri).

Fasilitator adalah salah satu tim pendukung yang akan mendampingi peserta pada Pendidikan Guru Penggerak. Sebelum ditetapkan dan ditugaskan sebagai fasilitator, calon fasilitator akan melalui dan melakukan serangkaian kegiatan untuk menyiapkannya sebagai fasilitator, salah satunya adalah pembekalan fasilitator.

Pada kegiatan pembekalan ini, peserta akan memperoleh penguatan terkait Pendidikan Guru Penggerak, meliputi:

·        Penyelarasan konsep dan aktivitas alur MERDEKA pada setiap modul yang akan dipelajari oleh CGP

·        Pendalaman materi Pendidikan yang Memerdekakan

·        Pendalaman materi Nilai dan Peran Guru Penggerak

·        Pendalaman materi Visi Guru Penggerak

·        Pendalaman materi Budaya Postif

·        Pendalaman materi Fasilitasi

·        Pendalaman materi Praktik Pembelajaran yang Berpihak pada Murid

·        Pendalaman materi Pemimpin Pembelajaran dalam Pengembangan Sekolah

·        Pengenalan dan simulasi penilaian dan pelaporan Fasilitasi di LMS.

Thursday, November 28, 2024

Guru Hebat, Indonesia Kuat: Harapan Baru di Puncak Hari Guru Nasional 2024

Guru Hebat, Indonesia Kuat: Harapan Baru di Puncak Hari Guru Nasional 2024

Sukabumi, 25 November 2024 – Peringatan Hari Guru Nasional tahun ini terasa begitu istimewa. Dengan tema "Guru Hebat, Indonesia Kuat", seluruh insan pendidikan di Indonesia, khususnya para guru, kembali diajak untuk merefleksikan peran penting mereka dalam membangun generasi bangsa.

Sebagai seorang guru Matematika di SMP Negeri 3 Cibadak, saya turut merasakan semangat yang membara dalam perayaan ini. Namun, di balik semangat itu, ada harapan besar yang menggelayut di benak para pendidik, yakni peningkatan kesejahteraan dan dukungan yang lebih nyata dari pemerintah.

Kenaikan Kesejahteraan Guru: Mimpi yang Mulai Jadi Kenyataan

Salah satu isu krusial yang selalu mengemuka dalam setiap perayaan Hari Guru Nasional adalah kesejahteraan guru. Tahun ini, kita melihat secercah harapan dengan adanya sejumlah kebijakan yang digulirkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Kenaikan tunjangan sertifikasi, peningkatan gaji pokok, serta berbagai program kesejahteraan lainnya menjadi angin segar bagi para guru.

Kebijakan-kebijakan tersebut tentu saja sangat diapresiasi oleh seluruh guru di Indonesia. Namun, kami berharap bahwa ini hanyalah langkah awal. Masih banyak lagi yang perlu dilakukan untuk mewujudkan kesejahteraan guru yang lebih baik.

Program Kemendikbudristek: Harapan Baru untuk Pendidikan Indonesia

Selain fokus pada kesejahteraan guru, Kemendikbudristek juga telah meluncurkan berbagai program inovatif untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Program Merdeka Belajar, misalnya, telah memberikan ruang yang lebih luas bagi guru untuk berkreasi dan mengembangkan potensi siswa.

Ke depan, kita berharap Kemendikbudristek dapat terus menghadirkan program-program yang lebih relevan dengan tantangan pendidikan saat ini. Misalnya, program pengembangan kompetensi guru dalam bidang teknologi informasi, program peningkatan literasi numerasi, dan program penguatan karakter siswa.

Tantangan ke Depan

Wednesday, November 27, 2024

Lebih dari Sekadar Hadiah: Makna di Balik Gestur Syukur Murid pada Gurunya

Lebih dari Sekadar Hadiah: Makna di Balik Gestur Syukur Murid pada Gurunya

Oleh: Guru Ataya (Iwan Sumantri)

Sukabumi-27 November 2024. Dua hari sudah peringatan Hari Guru Nasional dan HUT PGRI ke-79 di peringati dan dirayakan. Hampir di semua satuan Pendidikan kegiatan tersebut dilaksanakan dengan berbagai macam dan kreasi mengisi acara tersebut. Mulai dari Upcara bendera dengan petugas para guru, pemberian piagam dan sertifikat untuk guru dan kreasi lainnya yang berkaitan dengan hari guru tersebut.

Setiap tahun, ketika peringatan Hari Guru Nasional dan HUT PGRI tiba, kita menyaksikan fenomena yang hangat: guru-guru dibanjiri hadiah dari siswa-siswinya. Dari seikat bunga sederhana hingga hadiah yang lebih istimewa, setiap pemberian menyimpan makna tersendiri. Apa yang sebenarnya mendorong murid-murid untuk memberikan hadiah pada gurunya? Guru Ataya mencoba menelusurinyaMari lebih dalam.

Ekspresi Syukur yang Tulus: Pemberian hadiah adalah bentuk ekspresi syukur yang paling sederhana namun paling bermakna. Murid-murid ingin menyampaikan rasa terima kasih atas ilmu pengetahuan yang telah diberikan, kesabaran guru dalam membimbing, dan inspirasi yang telah menyalakan semangat belajar mereka.

Bentuk Penghargaan Tertinggi: Dalam pandangan murid, guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Dengan memberikan hadiah, mereka ingin menunjukkan bahwa jasa guru sangat berarti dan layak dihargai. Hadiah menjadi simbol penghormatan atas dedikasi dan pengorbanan yang telah diberikan guru.

Mempererat Tali Silaturahmi: Hadiah juga menjadi sarana untuk mempererat hubungan antara guru dan murid. Melalui pemberian dan penerimaan hadiah, terjalin interaksi yang lebih personal dan hangat. Hubungan yang baik antara guru dan murid akan menciptakan suasana belajar yang lebih kondusif dan menyenangkan.

Nilai-Nilai Pendidikan yang Tertanam: Di balik pemberian hadiah, terdapat nilai-nilai pendidikan yang penting. Murid belajar tentang pentingnya menghargai orang lain, bersyukur, dan memberikan. Mereka juga dilatih untuk menjadi pribadi yang peka terhadap perasaan orang lain.

Tuesday, November 26, 2024

Semarak Hari Guru Nasional di SMPN 3 Cibadak: Guru Hebat, Indonesia Kuat!

Semarak Hari Guru Nasional di SMPN 3 Cibadak: Guru Hebat, Indonesia Kuat!

Oleh: Guru Ataya (Iwan Sumantri)

Sukabumi- 25 November 2024. SMP Negeri 3 Cibadak sukses menggelar peringatan Hari Guru Nasional dan HUT PGRI ke-79 pada Senin, 25 November 2024. Acara yang berlangsung meriah ini diisi dengan berbagai kegiatan menarik, mulai dari upacara bendera dengan petugas upacaranya para guru, penampilan siswa, hingga pemberian penghargaan kepada guru berprestasi.

Hari Guru Nasional yang jatuh pada tanggal 25 November menjadi momen istimewa bagi seluruh insan pendidikan, tak terkecuali di SMP Negeri 3 Cibadak. Peringatan tahun ini terasa semakin istimewa karena bertepatan dengan HUT PGRI ke-79.

Melalui perayaan ini, seluruh warga sekolah ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para guru atas dedikasinya dalam mendidik generasi muda. Tema "Guru Hebat, Indonesia Kuat" menjadi semangat utama dalam acara ini, yang menunjukkan pentingnya peran guru dalam membangun masa depan bangsa.

Di tengah perkembangan zaman yang begitu pesat, peran guru semakin kompleks. Namun, semangat untuk mencerdaskan kehidupan bangsa tetap menyala di hati para guru SMP Negeri 3 Cibadak. Melalui berbagai kegiatan yang telah dilaksanakan, diharapkan dapat meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap profesi guru dan memotivasi para guru untuk terus memberikan yang terbaik bagi siswa.

Perkembangan teknologi digital membawa perubahan yang signifikan dalam dunia pendidikan. Guru dituntut untuk terus beradaptasi dengan berbagai inovasi pembelajaran. Pada peringatan Hari Guru Nasional tahun ini, SMP Negeri 3 Cibadak mengangkat tema tersebut sebagai refleksi atas tantangan dan harapan yang dihadapi oleh para guru.


Monday, November 25, 2024

Sejarah dan Makna Hari Guru Nasional dan HUT PGRI Di Mata Seorang Guru Matematika

Sejarah dan Makna Hari Guru Nasional dan HUT PGRI Di Mata Seorang Guru Matematika

Oleh: Guru Ataya (Iwan Sumantri)

Sukabumi-25 November 2024. Guru Ataya akan menulis sesuatu tentang HGN dan HUT PGRI memaknai dari sisi dan pandangan seorang guru Matematika yang sudah 37 Tahun menjadi seorang guru dengan segala liku-liku dan fenomena yang dirasakan.

Setiap tanggal 25 November, seluruh guru di Indonesia merayakan hari yang istimewa, yakni Hari Guru Nasional sekaligus Hari Ulang Tahun Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Tahun 2024 ini HUT PGRI yang ke-79. Peringatan ini bukan hanya sekadar seremonial, namun merupakan momentum untuk menghormati jasa para pendidik serta merefleksikan peran guru dalam membangun generasi bangsa.

Sejarah Hari Guru Nasional

Hari Guru Nasional ditetapkan berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 78 Tahun 1994. Tanggal 25 November dipilih sebagai hari peringatan karena bertepatan dengan hari lahir PGRI. PGRI sendiri berdiri pada 24-25 November 1945 di Surakarta melalui Kongres Guru Indonesia I.

Sebelum menjadi PGRI, organisasi guru di Indonesia bernama Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB). PGHB didirikan pada tahun 1912 dengan tujuan menyatukan para guru di Hindia Belanda. Setelah Indonesia merdeka, PGHB bertransformasi menjadi PGRI dengan semangat yang lebih nasionalis dan inklusif.

Makna HUT PGRI

HUT PGRI memiliki makna yang sangat mendalam bagi dunia pendidikan di Indonesia. Peringatan ini menjadi simbol persatuan dan kesolidan para guru dalam menjalankan tugas mulia mencerdaskan kehidupan bangsa. Selain itu, HUT PGRI juga menjadi ajang untuk evaluasi diri, refleksi, dan semangat untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan.

Peran Guru dalam Pembangunan Bangsa

Guru memiliki peran yang sangat strategis dalam pembangunan bangsa. Mereka tidak hanya sebagai pengajar mata pelajaran, tetapi juga sebagai pembentuk karakter, motivator, dan inspirator bagi peserta didik. Guru berperan penting dalam mencetak generasi muda yang cerdas, berakhlak mulia, dan mampu bersaing di era global.

Tantangan Guru di Era Modern

Di era modern, profesi guru menghadapi berbagai tantangan. Perkembangan teknologi informasi, tuntutan masyarakat yang semakin tinggi, serta dinamika sosial budaya menjadi tantangan yang harus dihadapi oleh para guru. Namun, dengan semangat profesionalisme dan inovasi, guru-guru di Indonesia mampu mengatasi berbagai tantangan tersebut.