Sekolahku Aman, Sekolahku Bahagia: Mari Stop Kekerasan!
Oleh: Guru Ataya (Iwan Sumantri)
Kegiatan di awali dengan pembukaan,
menyanyikan lagu Indonesia Raya dilanjukan dengan Mars Sukabumi, sambutan dari
Kepala BBGP (diwakili), sambutan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi
Bapak Eka Nandang Nugraha,S.IP.,MM yang sekaligus membuka kegiatan tersebut.
Sebelum ke materi Talk show: Stop Kekerasan:Pelatihan Menciptakan Sekolah
Aman,Nyaman,Menyenagkan dan Inklusif kegiatan diisi dengan beberapa penampilan
siswa SMAN 1 Cisaat yang tergabung dalam komunitas Teather Ekstarkurikuler SMANCIs.
Hadir sebagai narasumber di sesi pertama
Dr. Dede Suryaman, dari Pusat Penguatan Karakter, Kemendikbudristek. Tim TPPK
BBGP Jabar pun memfasilitasi peserta di sembilan kelas dari setiap jenjang
pendidikan.
Sebagai pendidik, kita memiliki tanggung
jawab besar untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman,
menyenangkan, dan inklusif bagi seluruh siswa. Sekolah seharusnya menjadi rumah
kedua bagi mereka, tempat di mana mereka dapat tumbuh dan berkembang dengan
optimal. Namun, masih banyak tantangan yang harus kita hadapi, salah satunya
adalah kekerasan di lingkungan sekolah. Kekerasan dalam bentuk apapun, baik
fisik, verbal, maupun psikologis, tidak boleh ada tempatnya di sekolah.
Mengapa
Kita Harus Stop Kekerasan?
Kekerasan di sekolah dapat menimbulkan
dampak yang sangat buruk bagi korban, pelaku, maupun lingkungan sekolah secara
keseluruhan. Korban kekerasan dapat mengalami trauma psikologis yang
berkepanjangan, kesulitan dalam belajar, dan bahkan menarik diri dari
lingkungan sosial. Pelaku kekerasan juga berisiko mengalami masalah perilaku di
kemudian hari. Sementara itu, lingkungan sekolah yang penuh kekerasan akan
menghambat proses pembelajaran dan menciptakan suasana yang tidak kondusif.
Baca Juga:
- Komunitas Belajar: Jantung Pembelajaran di Era Kurikulum Merdeka
- Kombel “GURAME BERAKSI” Beraksi Nyata Kembali
- Ada Sesuatu di MPLS S3 Cerdik Berbudi Tahun 2024
Membangun Sekolah yang
Aman dan Inklusif
Untuk menciptakan sekolah yang aman dan
inklusif, kita perlu melakukan berbagai upaya secara komprehensif. Beberapa hal
yang dapat dilakukan antara lain:
● Meningkatkan kesadaran: Seluruh warga sekolah, mulai dari
siswa, guru, hingga staf tata usaha, harus memiliki kesadaran yang tinggi
tentang bahaya kekerasan dan pentingnya menciptakan lingkungan yang aman.
● Membentuk tim penanganan kekerasan: Tim ini bertugas untuk mencegah,
mendeteksi, dan menangani kasus kekerasan yang terjadi di sekolah.
● Menyediakan saluran pelaporan: Siswa harus merasa aman untuk
melaporkan jika mengalami atau melihat tindakan kekerasan.
● Melakukan kegiatan-kegiatan preventif: Seperti penyuluhan, workshop, atau
kegiatan ekstrakurikuler yang bertemakan anti-kekerasan.
● Menciptakan iklim sekolah yang positif: Membangun hubungan yang baik antara
guru dan siswa, serta mendorong kerjasama antar siswa.
● Memberikan dukungan kepada korban: Korban kekerasan perlu mendapatkan
dukungan psikologis dan perlindungan dari pihak sekolah.
● Memberikan konsekuensi yang jelas bagi
pelaku: Pelaku
kekerasan harus diberikan sanksi yang sesuai dengan tingkat pelanggaran yang
dilakukan.
Penutup
Membangun sekolah yang aman, nyaman,
menyenangkan, dan inklusif adalah tugas kita bersama. Dengan bekerja sama, kita
dapat menciptakan lingkungan belajar yang kondusif bagi seluruh siswa. Mari
kita mulai dari diri sendiri, dengan selalu bersikap ramah, menghargai
perbedaan, dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. Ingat, sekolah adalah
tempat kita menanamkan nilai-nilai kebaikan dan membentuk generasi muda yang
lebih baik.
Ajakan
Aksi
Inspiratif ... semoga bisa diterapkan di setiap sekolah
ReplyDeleteTerimakasih atas apresianya
Delete