Catatan Lokakarya 7 “ Panen Hasil Belajar”
Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 9 Kabupaten Sukabumi
Oleh: Guru Ataya (PP_430_Iwan Sumantri)
Sukabumi, 28 April 2024. Guru merupakan garda
terdepan Pendidikan oleh sebab itu Kemendikbudristek mencanangkan Program
Pendidikan Guru Penggerak (PPGP) untuk membentuk seorang tenaga pendidik
menjadi pemimpin pembelajaran Abad 21. Seorang Guru Penggerak adalah pemimpin
pembelajaran yang mendorong tumbuh siswa secara holistic, aktif dan proaktif
dalam mengembangkan pendidik lainnya untuk mengimplementasikan pembelajaran
yang berpusat kepada siswa. Untuk menjadi seorang Guru Penggerak seorang guru
harus lulus seleksi dan mengikuti Program Pendidikan Guru Penggerak (PGP).
Program Guru Penggerak adalah program Pendidikan kepemimpinan bagi guru untuk
menjadi pemimpin pembelajaran. Program ini meliputi pelatihan
daring,lokakarya,konferensi, dan pendampingan selama 6 bulan bagi calon guru
penggerak.
Pemimpin sekolah,
dalam berbagai literatur, disebut berperan besar dalam menentukan keberhasilan
sekolah karena ia mempunyai tanggungjawab dalam mensinergikan berbagai elemen
di dalamnya. Seorang pemimpin sekolah yang berkualitas akan mampu memberdayakan
seluruh sumber daya di ekosistem sekolahnya hingga dapat bersatu padu
menumbuhkan siswa-siswa yang berkembang secara utuh, baik dalam rasa, karsa,
dan ciptanya. Tak dipungkuri, pemimpin sekolah merupakan salah satu aktor kunci
dalam terwujudnya Profil Pelajar Pancasila (PPP).
Untuk dapat
menjalankan peran-peran tersebut, seorang pemimpin sekolah perlu mendapatkan
Pendidikan yang berkualitas sebelum ia menjabat. Program Pendidikan Guru
Penggerak (PPGP), sebagai bagian dari rangkaian kebijakan Merdeka Belajar
episode kelima.didesain untuk mempersiapkan guru-guru terbaik di negeri ini
untuk menjadi pemimpin sekolah yang berfokus pada pembelajaran. Melalui
berbagai aktivitas dalam pembelajaran PPGP, kandidat kepala sekolah masa depan
diharapkan memiliki harapan besar agar lulusan PPGP dapat mewujudkan standar
nasional Pendidikan untuk menjamin mutu Pendidikan diseluruh negeri in, di mana
keberpihakan pada siswa menjadi orientasi utamanya.
Untuk pemenuhan
kandidat kepala sekolah yang lebih optimal menuntut penyesuaian pada desain
pembelajaran PPGP. Karena itu, terhitung dari Angkatan kelima durasi program
diefisienkan dari Sembilan bulan menjadi enam bulan. Selain itu, PPGP juga
menerapkan diferensiasi proses untuk peserta di daerah yang memiliki akses
terbatas, baik dari segi tranfortasi maupun telekomunikasi. Namun terlepas dari
moda penyampaian yang beragam, para Calon Guru Penggerak (CGP) di seluruh
Ondonesia sama-sama mempelajari materi-materi bekal kepemimpinan dengan
system on-the-job learning dimana selama belajar, guru
tetap menjalankan perannya di sekolah sekaligus menerapkan pengetahuan yang
didapat dari ruang pelatihan ke dalam pembelajaran di kelas. Pendekatan
pembelajaran juga tetap menggunakan siklus inkuiri yang sarat dengan refleksi
dan praktik langsung, baik bersama sesam CP maupun rekan sejawat di sekolah.
Pendampingan dilapangan juga tetap menjadi kunci dari keberhasilan implementasi
konsep di kelas atau sekolah CGP.