Implementasi Pembelajaran Yang Berpihak Pada Murid (RTL PI 3)
Oleh: Iwan Sumantri_PP_437 (Guru Ataya)
Tujuan Pendampingan di PI 3: Pendampingan
individu bertujuan untuk membantu Calon Guru Penggerak menerapkan hasil
pembelajaran daring dan lokakarya
sebelumnya sehingga Calon Guru Penggerak
mampu: 1) mengembangkan diri sendiri dan juga guru lain
dengan cara melakukan refleksi, berbagi, dan kolaborasi; 2) memiliki
kematangan moral, emosional, dan spiritual untuk berperilaku sesuai kode etik;
3) merencanakan, menjalankan, merefleksikan, dan mengevaluasi
pembelajaran yang berpusat pada Murid dengan melibatkan orang tua.
Pendampingan dilakukan secara konsisten setiap bulan selama CGP
mengikuti PGP dengan tema pendampingan yang berbeda-beda. Kunjungan ini
dilakukan sebagai bentuk pemantauan terhadap perubahan yang dilakukan CGP dan
rencana apalagi yang akan dilakukan CGP untuk menciptakan sekolah yang berpihak
pada murid.
Di Pendampingan Individu ke-3 ini, PP bersama CGP focus pada: 1) Refleksi hasil survey (feedback 360 derajat) dan penialaian sendiri tentang kompetensi guru penggerak; 2) Diskusi
rencana menerapkan pembelajaran sosial-emosional; 3) Diskusi hasil Lokakarya 2
(keterlaksanaan dari tahapan BAGJA); 4) Refleksi para CGP.
Hal-hal yang dibahas/dibicarakan selama proses pendampingan individu ke-3
berlangsung:
a) Di bagian Awal
Pendampingan
PP menyapa dan menanyakan kabar para CGP dan menjelaskan bahwa Aktivitas pendampingan kali ini, tentang kompetensi CGP dari hasil umpan balik, kemudian praktik baik di kelas dan di sekolah terkait dari Modul 2.2. Dan kelanjutan dari PI 2 tentang prakarsa perubahan dan visi sekolah. PP mengingatkan dan memastikan para CGP telah meng-input instrumen lembar umpan balik (Lampiran 5) ke LMS s esuai dengan responden yang telah ditetapkan.
b) Dibagian Inti
Pendampingan:
PP dan CGP berdiskusi dan merefleksi hasil survei
(umpan balik 360 derajat) dan asesmen mandiri tentang kompetensi guru
penggerak, PP menggali CGP untuk menyampaikan hasil analisis dan refleksi dari
umpan balik 3600(Lampiran 2) dan asesmen mandiri tentang kompetensi guru
penggerak. PP dapat memberikan pertanyaan lanjutan kepada CGP dengan memberikan
pertanyaan-pertanyaan pemantik kepada CGP tentang kompetensi guru penggerak,
apa yang kurang baik/ perlu ditingkatkan menurut responden terhadap kompetensi
bapak/Ibu? Jelaskan menurut masing-masing responden (kepala sekolah, rekan
sejawat, dan murid). Apa rencana Bapak/Ibu ke depannya untuk semakin mengasah
kompetensi guru penggerak yang harus Bapak/Ibu miliki? Siapa saja yang akan
Bapak/Ibu libatkan untuk meningkatkan kompetensi guru penggerak yang harus
Bapak/Ibu miliki?
Diskusi PP dengan CGP tentang Rencana penerapan pembelajaran sosial-emosional. PP mengajak CGP berdiskusi terkait rencana penerapan pembelajaran sosial-emosional, dengan pertanyaan-pertanyaan pemantik yang mengarah ke implementasi CGP setelah mempelajari modul 2.2 tentang pembelajaran sosial emosional muai dari perencanaan dan pelaksanaanya.
Dibagian akhir kegiatan inti pendampingan, PP berdiksusi menanyakan sekitar Keterlaksanaan tahapan BAGJA. Berdasarkan hasil diskusi lokakarya 2, gali informasi dan berikan penguatan terkait kertelaksanaan BAGJA di sekolah CGP.
c) Di bagian Akhir
Pendampingan
Melakukan refleksi
terhadap proses pendampingan sekitar hal yang menarik, apa yang sudah baik dan
perlu diperbaiki dari pendampingan selanjutnya. Mengingatkan CGP sebelum pelaksanaan Pendampingan Individu 4, tugas yang harus disiapkan
oleh CGP adalah menyusun RPP dengan unsur diferensiasi, kompetensi
sosial emosional, dan budaya positif (sepakati batas waktu pengerjaan RPP
dengan CGP). RPP yang telah disusun CGP dikirimkan kepada PP untuk diberikan
umpan balik, kemudian diserahkan kembali ke CGP untuk dilakukan perbaikan.
Penetapan Jadwal pelaksanaan observasi pembelajaran dengan CGP (observasi
pembelajaran dilaksanakan minimal 2 jam pelajaran dan mengikuti jadwal CGP atau
jadwal yang disepakati bersama).
Baca Juga:
- Tantangan Guru Abad 21
- Aksi Nyata Modul “Profil Pelajar Pancasila Ala Guru Ataya
- Aksi Nyata Penyebaran Pemahaman " KURIKULUM MERDEKA" Mengapa Kurikulum Perlu Berubah
Dari hasil diskusi dan refleksi
Pendampingan Individu ke-3, maka saya selaku pendamping CGP yang memiliki peran
untuk melakukan pendampingan individu, memfasilitasi lokakarya, mengevaluasi
dan memberi umpan balik kepada Calon Guru Penggerak, membuat laporan capaian
perkembangan Calon Guru Penggerak, serta memfasilitasi proses refleksi dan
membuat rencana tindak lanjut (RTL).
Rencana Tindak Lanjut (RTL) dibutuhkan
sebagai implementasi kegiatan yang berkelanjutan. RTL merupakan panduan
untuk keberlangsungan dan keberlanjutan suatu program tak terkecuali Program
Pendidikan Guru Penggerak. Dengan adanya RTL akan memudahkan Pengajar Praktik
dan Calon Guru Penggerak dalam implementasi program ke depannya. Bukan
saja terkait bentuk-bentuk program lanjutan, melainkan juga bentuk-bentuk
intervensi pihak lain untuk menyelenggarakan program sejenis.
Penyusunan RTL membutuhkan perencanaan
yang matang, dimana RTL yang baik sesuai dengan program yang berdasarkan pada
potensi dan kekuatan yang dimiliki. Disamping itu, membutuhkan juga
pertimbangan aset ilmu yang telah dimiliki oleh Pengajar Praktik Guru Penggerak
dan yang akan dikembangkan di sekolah ataupun komunitasnya. Termasuk di
dalamnya adalah sumber daya manusia sebagai aset untuk koordinasi dan
kolaborasi.
Selama pendampingan Individu ke-3 yang sudah saya lakukan terhadap para
CGP sesuai tema pendampingan individuke-3 yaitu Implementasi Pembelajaran yang Berpihak pada Murid, dimana kami focus pada tujuan dan hasil diskusi yaitu 1) Refleksi hasil survey (feedback 360 derajat) dan penilaian sendiri
tentang kompetensi guru penggerak; 2) Diskusi rencana menerapkan pembelajaran
sosial-emosional; 3) Diskusi hasil Lokakarya 2 (keterlaksanaan dari tahapan
BAGJA); 4) Refleksi para CGP.
Dari hasil kunjungan dan pendampingan , hampir
semua CGP termotivasi dalam melaksanakan dari selama pelatihan CGP yang telah dipelajari dan tentunya mengingat
kembali kegiatan-kegiatan yang sudah dan belum dilakukan.
Dari ke 4 kompetensi Guru Penggerak yang masih dirasa kurang baik adalah
memimipin managemen sekolah dan Pengembangan sekolah.
Dalam memimpin manajemen sekolah yang masih dirasa kurang yaitu
sosialisasi hanya sebatas pada media sosial terkait prakarsa perubahan visi
berpusat pada murid.
Kepemimpinan Pengembangan Sekolah yang masih
kurang adalah dalam pelibatan orangtua dan masyarakat dalam mengambil peran
dalam pengembangan sekolah masih sebatas komite sekolah dan tokoh masyarakat.
Pembelajaran Sosial Emosional dimana hasil yang
dicapai adalah wellbeing dimana seorang individu yang memiliki sikap positif
terhadap diri sendiri maupun orang lain dan memiliki tujuan hidup yang lebih bermakna, untuk penerapannya
terhadap Anak Berkebutuhan Khusus kami menyesuaikan dengan kondisi di lapangan
Dalam prosses
pembelajaran sudah penerapan KSE di kelas sesuai dengan kondisi Murid.Murid menjadi individu yang memiliki sikap
positif baik terhadap diri maupun terhadap orang lain dalam berkehidupan
sosial, melalui PSE konsep belajar berpihak pada siswa dapat diterapkan
sehingga tujuan pembelajaran yang diharapkan dapat tercapai. Dalam tahapan
BAGJA, dalam
menjabarkan rencana dan atur eksekusi dimana setiap program yang baru dibuat
tentunya perlu adanya sosialisasi yang intens
agar warga sekolah dapat memahami dan melaksanakan program yang baru tersebut.
Berdasarkan hal tersebut di atas,
berikut ini beberapa RTL yang akan dilaksanakan setelah melaksanakan
pendampingan individu ke-3 dan Lokakarya 3 serta CGP setelah mempelajari Modul
1 yang terbagi kedalam: 1) Modul 1.1 berisi Refleksi Filosofi Pendidikan
Nasional Ki Hajar Dewantara; 2) Modul 1.2. berisi Nilai dan peran guru
Penggerak; 3) Modul 1.3, berisi Visi Guru Penggerak, 4) Modul 1.4. berisi
Budaya positif dengan aksi nyatanya serta
Modul 2 yang terbagi kedalam: 1) Modul 2.1. berisi Pembelajaran Untuk
mememnuhi Kebutuhan Belajar Murid; Modul 2.2. berisi Pembelajaran Sosial dan
Emosional; Modul 2.3 Coaching Untuk Supervisi Akademik.
1) Memotivasi para CGP
untuk selalu terus mengembangkan dirinya serta konsisten dalam
mengimplementasikan Filosofis Ki Hajar Dewantara dalam pembelajaran dan
memahami peran sebagai guru penggerak dalam pembelajaran yang berpihak pada
murid.
2) Memotivasi para CGP
untuk tetap dan konsisten mencoba praktik-praktik baik
pembelajaran yang berpihak pada murid.
3) Mendorong para CGP
untuk terus meningkatkan Kemampuan dirinya di bidang IT untuk mempermudah dan
memperlancar dalam pembuatan tugas, salah satunya pembuatan Portofolio Digital. Tujuannya adalah untuk mempersiapkan para CGP
untuk mendokumentasikan semua aktivitasnya selama 6 bulan mengikuti program
ini. Pelatihannya bisa secara offline maupun daring. Untuk panduan secara
daring bisa di lihat di link youtube guru ataya : https://youtu.be/YtX9AZgMflQ
4) Mengajak CGP untuk
terus berkolaborasi dengan teman sejawat dalam melaksanakan refleksi
untuk perbaikan pembelajaran.
5) Mengevaluasi dan
mengembangkan proses pembelajaran yang berpusat pada murid dengan menerapkan
modul budaya positif,pembelajaran berdiferensiasi dan sosial emosi.
6) Berdiskusi dan
mengimplementasikan Coaching Untuk Supervisi Akademik.
Dokumentasi PI 3 Ala Guru Ataya |
Demikian RTL yang akan dilaksanakan ke
depannya. RTL yang disusun bersifat jangka panjang dan berkelanjutan.
Pelaksanaan masing-masing program disesuaikan dengan situasi dan kondisi PP dan
CGP di sekolah masing-masing. Sebelum implementasi RTL terlebih dahulu
diperlukan koordinasi dengan para CGP, Kepala Sekolah dan kolaborasi dengan
sejawat yang ada disekolah CGP, dengan tujuannya agar semua program tindak
lanjut dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya..
Semoga RTL Ke-3 dengan tema Implementasi
Pembelajaran Yang Berpihak Pada Murid bisa terlaksana dan
terealisasi sesuai dengan harapan PP dalam perannya dalam mendampingi para CGP
nya.
No comments:
Post a Comment