Ada Banyak Cerita di Lokakarya 1 Guru Penggerak Angkatan 9
Oleh: Guru Ataya (PP_117_Iwan Sumantri)
Program Guru Penggerak adalah suatu wadah
yang disediakan oleh pemerintah, agar guru-guru di negeri ini
berada dalam sebuah komunitas belajar. Ini bukanlah program bim salabim asal
jadi,namun sudah direncanakan dengan matang dan pendidikan yang berbasis
teknologi di area kerja dimana kedepannya tercipta pemimpin-pemimpin sekolah
yang berkualitas dan bermutu.
Pemimpin sekolah, dalam berbagai
literatur, disebut berperan besar dalam menentukan keberhasilan sekolah karena
ia mempunyai tanggungjawab dalam mensinergikan berbagai elemen di dalamnya.
Seorang pemimpin sekolah yang berkualitas akan mampu memberdayakan seluruh
sumber daya di ekosistem hingga dapat Bersatu pada menumbuhkan murid-murid yang
berkembang secara utuh, baik dalam rasa,karsa dan ciptanya. Tak dipungkiri,
pemimpin sekolah merupakan salah satu actor kunci dalam terwujudnya Profil
Pelajar Pancasila.
Sabtu, 16 Septembert 2023, bertempat di
SMA Negeri 1 Sukaraja digelar kegiatan Lokakarya 1 Pendidikan Guru Penggerak Angkatan
9 Kabupaten Sukabumi yang diselenggarakan oleh Balai Besar Guru Penggerak
(BBGP) Provinsi Jawa Barat. Kegiatan Lokakarya tersebut di buka oleh Sekretaris
Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi Bapak Khusyairin tepat pukul 08.45 WIB.
Kegiatan Lokakarya 1 selain dihadiri oleh tim dari BBGP Provinsi Jawa Barat beserta satkernya, juga dihadiri oleh para Calon Guru Penggerak (CGP) Program Guru Penggerak Angkatan 9 Kabupaten Sukabumi yang berjumlah 191 guru-guru hebat yang didampingi oleh para Pengajar Praktik (PP) sebanyak 39 orang, para kepala sekolah CGP dan pengawas sekolah. Kegiatan pembukaan lokakarya 1 berlangsung kurang lebih 45 menit, tepat pukul 09.00 para CGP dan PP masuk dalam kelas-kelas sesuai dengan pembagian kelas dimana 3 orang PP didampingi para CGPnya. Saya_PP_437_Iwan Sumantri dengan para CGP 1) Evi Ratnasari SDN 1 Kaladi Kabandungan, 2) Citaningrum SMPN 2 Cidahu,3) Uwes Kusaeri SDN 2 Cidadap,Cidahu, 4) Asep Samsudin SDN Pangkalan Parungkuda , bersama PP_ 444_Eni Mulyani dengan para CGP: 1) Agus Riyasin SDN Parakansalak, 2) Hillman Arif SDN 2 Pamuruyan, 3) Depi Amirullah SDN Nyalindung, 4) Nunu Sujana SDN 1 Cidadgu dan 5) Rosa Yulistiani SDN Cidadap 2, dan PP_419_Sandy Atmaja L dengan para CGP 1) Dik Dik Iskandar SMPN 2 Cikidang, 2) Budhicahyana SMAN 1 Cidahu, 3) Nuneng Fatimah SDN 3 Kompa, 4) Peni Apriani SMA 1 Parungkuda, dan 5) Neng Marlina SMPN 1 Cikidang, tergabung di kelas D. Berbeda dengan lokakarya 1 diangkatan sebelumnya, Lokakarya 1 PPGP angkatan 9 di hadiri juga oleh para kepala sekolah dan pengawas masing-masing CGP.
Baca Juga:
- Ada Yang Beda Antara Calon Guru Penggerak dengan Guru Lainnya
- Apa itu Narasumber Berbagi Praktik Baik (NS BPB) ?
- Tantangan Guru Abad 21
Aktivitas Pembelajaran di Ruang Kelas Lokakarya 1
Bebeda dengan kegiatan Lokakarya Orientasi
sebelumnya yang dilaksanakan secara daring/virtual, pada lokakarya 1 kegiatan
dilakukan secara luring/tatap muka langsung di ruang kelas. Kami para PP
bekerjasama dan berkolaborasi dalam memfasilitasi para CGP di Kelas D yang
berjumlah 13 orang guru-guru hebat.
Agenda kegiatan di Lokakarya 1 yang
bertemakan “Pengembangan Komunitas Praktisi” terbagi dalam 5
kegiatan inti.
- Kepemimpinan dalam diri
- Aktivitas
untuk menjelaskan hubungan mindset pemimpin pembelaran konteks
sekolah
- Diskusi
- Melakukan
diskusi komunitas praktisi
- Komunitas Praktisi
disekelilingku
- mengidentifikasi dan memetakan
komunitas praktisi
- Peran Guru Penggerak
- Peran GP dalam menggerakan
komunitas praktisi
- Menggerakkan Komunitas Praktisi
Tujuan yang ingin dicapai pada dilokakarya
I adalah 1) Peserta dapat menjelaskan hubungan mindset pemimpin
pembelajaran di konteks sekolah; 2) Peserta dapat menjelaskan pentingnya dan
manfaat komunitas praktisi baik untuk dirinya sendiri dan lingkungan belajar;
3) Peserta dapat menjelaskan konsep, filosofi dan prinsip komunitas praktisi
sebagai bagian dari peran guru penggerak; 4) Peserta dapat mengidentifikasi dan
memetakan komunitas praktisi yang sudah ada; 5) Peserta dapat mengaitkan
komunitas praktisi yang sudah ada untuk mewujudkan filosofi, nilai dan peran
guru penggerak, sedangkan indikator keberhasilan dalam lokakarya tersebut
adalah a) Calon Guru Penggerak dapat menjelaskan definisi dan manfaat
komunitas praktisi; b) Calon Guru Penggerak dapat mengidentifikasi
komunitas praktisi; c) Calon Guru Penggerak dapat memetakan manfaat dan
area kontrol di komunitas praktisi yang sudah ada.
Kegiatan awal di Kelas D dimulai dengan
pembukaan yang dipandu oleh saya selaku PP_437_ Iwan Sumantri dengan pembacaan
doa dilanjukan dengan koboi ice breaking dengan aturan main dimana PP menjadi
koboi dan memiliki senapan, CGP menjadi sasaran tembak, CGP yang
tertembak, silahkan jongkok, CGP di sebelahnya (kanan/kiri) harus beradu
cepat menyebutkan nama lawannya. Disinilah dimulai keseruan lokakarya tersebut.
Masing-masing CGP harus berkonsentrasi dan fokus untuk mengikuti game tersebut.
Kegiatan pembukaan dengan durasi waktu 15 menit dilanjutkan dengan perkenalan masing-masing PP dan CGP dengan aturan perkenalan masing-masing menyebutkan nama dan hal terbaik yang dialami peserta sebagai guru di bulan ini dalam 1 kalimat. Dengan gaya dan isi kalimat yang bervariasi keseruan lokakarya semakin bertambah.
Agenda lokakarya sebelum memasuki pada kegiatan inti, kami melakukan dulu kesepakatan belajar yang berisi tentang aturan dan kesepakatan dalam ruang kelas yang meliputi kesepakatan dalam waktu,partisipasi,focus,ketertiban,toleransi dan target. Setelah semuanya sepakat, barulah kami belajar dan berdiskusi pada kegiatan inti 1) Kepemimpinan dalam diri, dimana Calon Guru Penggerak dapat menjelaskan hubungan mindset pemimpin pembelajaran di konteks sekolah; Calon Guru Penggerak dapat menjelaskan peran, nilai, serta kompetensi guru penggerak berdasarkan pemahamannya sendiri.
Kepemimpinan Dalam Diri
Dikegiatan ini di pandu oleh PP_419_Sandy
Atmaja L, para CGP diajak untuk bermain kereta-keretaan dengan durasi waktu 20
menit.
• Peserta akan
dibagi menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 3 orang.
•Tugas tiap kelompok
adalah mengumpulkan bola dari suatu yang warna yang akan ditentukan, di
sekeliling ruangan ini.
• Dalam
mengumpulkan bola, kelompok perlu membuat sebagai kereta. Jadi 1 kelompok akan
berbaris. Semua orang akan memegang pundak orang yang didepannya, kecuali orang
yang berada di paling depan barisan.
• orang yang dapat
mengambil bola adalah orang yang ada di paling depan barisan. (Orang pertama
dan kedua ditutup matanya)
• Jika saat
mengumpulkan, barisan terputus atau tangan terlepas dari Pundak, maka pengajar
praktik akan mengurangi 1 bola yang sudah dikumpulkan dan pengajar praktik akan
menaruh bola tersebut di lokasi yang baru.
• Kelompok tidak
boleh mengambil warna bola yang berbeda.
• Pastikan orang
yang paling belakang barisan tidak berbicara atau berbisik.
• Kelompok yang
menjadi pemenang adalah kelompok yang paling cepat mengumpulkan seluruh bola
dengan warna yang ditentukan.
Setelah permaianan ini selesai sesuai waktu yang tersedia, para peserta
diajak untuk merefleksikan dari permainan tersebut dengan refleksi permainan
alur 4P: 1) Peristiwa , 2) Perasaan , 3) Pembelajaran, 4) Penerapan Kedepan,
dengan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh PP, seperti :
Peristiwa:
1. Apa
kegiatan yang tadi dilakukan?
2. Apa
tugas dari tiap kelompok?
3. Apakah terdapat
tantangan atau kesulitan dalam menjalankan tugas tersebut?
4. Apa hasilnya tadi?
Kelompok mana yang menang?
Perasaan:
5. Apa yang
Bapak/Ibu rasakan saat menjadi orang paling depan, posisi tengah, dan posisi
paling belakang?
6. (jika
ada) Apa rasanya saat barisan terlepas dan bola diambil Pengajar Praktik?
7. Apa
rasanya saat tidak berhasil mengumpulkan bola?
8. Apa
yang dirasakan setelah mengumpulkan semua bola tersebut?
Pembelajaran:
9. Bagaimana
cara bisa mengumpulkan seluruh bola dengan cepat?
10. Apa cara yang
dilakukan oleh kelompok pemenang?
11. Peran mana yang
paling penting di dalam permainan tadi?
12. Posisi mana
yang memimpin di dalam permainan tadi?
13. (Poin
pembelajaran: semua peranan penting dalam mewujudkan semua upaya dan tiap peran
adalah seorang pemimpin di areanya)
Penerapan Kedepan:
14. Apa kualitas
seorang pemimpin yang bisa dipelajari dari aktivitas tadi?
15. Jadi apa
hubungan peran Anda sebagai CGP dengan kualitas pemimpin?
16. Jadi apa
nilai-nilai dari CGP yang bisa membuat Anda menjadi lebih baik sebagai
pemimpin?
17. Apa yang bisa
Anda lakukan sebagai CGP atau pemimpin di dalam sekolah sebagai organisasi
pembelajaran?
18. Apa yang perlu
ditingkatkan dari diri Anda, jika ingin menjadi pemimpin yang efektif di
organisasi pembelajaran?
19. Apa kualitas yang sudah Anda punya sebagai pemimpin pembelajaran?
Dengan pertanyaan-pertanyan diatas
diharapkan CGP dapat mengetahui Nilai,Peran dan Kompetensi Guru Penggerak.
Kegiatan dilanjutkan dengan diskusi kelompok dan Peran guru Penggerak.
Semua keseruan dan aktivitas pembelajaran di ruang Kelas D bisa di lihat dan diamati lewat dokumentasi kegiatan lokakarya 1 PPGP angkatan 9 diatas.
Komunitas Praktisi di Sekelilingku
Dikegiatan Komunitas Praktisi di pandu
oleh PP_444_ Eni Mulyani. Dikegiatan inti yang ketiga ini yaitu ruang diskusi
Komunitas disekelilingku, para CGP bisa menyelesaikan Lembar kerja. LK 1 lembar
kerja komunitas disekelingku; LK 2 Lembar Pemetaan Komunitas Praktisi; LK 3
Lembar peran diri dalam menggerakkan komunitas praktisi.
Para CGP memahami apa itu komunitas
praktisi? Komunitas Praktisi adalah “Sekelompok individu yang
memiliki semangat dan kegelisahan yang sama tentang praktik yang mereka lakukan dan
ingin melakukannya dengan lebih baik dengan berinteraksi secara
rutin” (Wenger, 2012). Selain memahami pengertian komunitas praktisi para CGP
juga mengetahui dan memahami apa tujuan adanya komunitas praktisi,
karakteristik komunitas praktisi, bisa menyebutkan contoh komunitas praktisi
yang ada disekolahnya, jenis aktivitas komunitas praktisi, dan peran guru
penggerak di komunitas praktisi sehingga pada kegiatan akhirnya bagaimana
menggerakkan komunitas praktisi tersebut dengan tahapan-tahapan merintis,
menumbuhkan dan merawat keberlanjutan.
Komunitas Praktisi
sebagai Strategi Pengembangan Profesional Guru
Komunitas praktisi merupakan strategi
pelengkap bagi pengembangan profesi yang berkelanjutan. Konsep komunitas
praktisi sudah banyak diterapkan oeleh
berbagai profesi dan penting pula diterapkan oleh para aktor utama dalam
pendidikan, yaitu guru, kepala sekolah dan pengawas sekolah.
Karakteristik Komunitas Praktisi; 1) Domain: adanya kesamaan pada hal yang
dianggap yang penting oleh anggota komunitas, 2) Komunitas: adanya norma atau aturan soasila yang disepakati oleh
para anggota, 3) Praktik: adanya
pengetahuan yang dikembangkan,dibagikan dan dipelihara sebagai hasil dari kegiatan
komunitas praktisi.
Kegiatan diskusi di kelas diseling dulu
dengan istirahat pada pukul 12.00 sd 13.00, dan semua kegiatan kelas di akhiri
pada pukul 15.15.
PRODUK LOKAKARYA 1
1. Lembar Identifikasi Komunitas Praktisi (LK 1)
2. Lembar pemetaan Komunitas Praktisi (LK 2)
3. Lembar Peran diri dalam Menggerakkan Komunitas
Praktisi (LK 3)
KETERCAPAIAN TUJUAN BELAJAR
Tujuan belajar kegiatan lokakarya 1
ini tercapai karena Calon Guru Penggerak sudah mampu menjelaskan
hubungan midset pememimpin pembelajaran di konteks sekolah,menjelaskan
pentingnya dan manfaat komunitas praktisi baik untuk dirinya sendiri dan
lingkungan, menjelaskan konsep filosofi dan prinsip komunitas praktisi sebagai
bagian dari peran guru penggerak, dapat mengidentifikasi dan memetakan komunitas
praktisi yang sudah ada dan dapat mmengaitkan komunitas praktisi yang sudah ada
untuk mewujudkan filosofi, niali dan peran guru penggerak.
Pada dasarnya CGP sudah memiliki
rencana yang matang berdasarkan hasil evaluasi dan refleksi yang dilakukan
dan disesuaikan dengan situasi dan kondisi serta budaya khas sekolah
masing-masing tentang potensi komunitas praktisi baru di lingkungan
masing-masing CGP.
PP memberikan penguatan dan motiva kepada
CGP agar lebih semangat dengan kompetensi dimiliki yang sudah berkembang cukup
pesat maupun yang masih belum dapat berkembang.
Kesimpulan dan Refleksi Pembelajaran
Seorang pemimpin sekolah yang
berkualitas akan mampu memberdayakan seluruh sumber daya di ekosistem
sekolahnya hingga dapat bersatu padu menumbuhkan murid-murid yang berkembang
secara utuh, baik dalam rasa, karsa, dan ciptanya. Tak dipungkiri, pemimpin sekolah
merupakan salah satu aktor kunci dalam terwujudnya Profil Pelajar Pancasila.
Tentu saja, dalam kegfiatan Lokakarua 1 Program Guru Penggerak Angkatan 9 ini
seluruh upaya tersebut tidak akan berhasil tanpa peran berbagai pendukung
seperti kepala sekolah dan pengawas sekolah yang hadir di lokakarya 1 ini.
Ada
pepatah yang menyatakan ”guru terbaik adalah pengalaman”, Setiap
pengalaman membuat kita tumbuh, namun kita tidak akan belajar dari pengalaman
jika pengalaman tersebut tidak dimaknai, oleh karena itu mari kita maknai
pembelajaran di lokakarya 1 ini.
Untuk
menyimpulkan dan merefleksi pembelajaran di lokakarya 1 ini, bisa dengan
menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut: 1) Apa pentingnya kita perlu komunitas
praktisi?; Apa artinya komunitas Praktisi?; Apa saja peran kita sebagai guru
penggerak di komunitas praktisi? Bagaimana tahapan dalam menggerakkan komunitas
praktisi tersebut?
Maknai,
Optimalkan dan aktualisasikan dalam keseharian kita selaku guru penggerak 1)
nilai-nilai Guru Penggerak ( Berpihak pada murid; Mandiri; Reflektif;
Kolaboratif; Inovatif); 2) Peran Guru Penggerak (Menjadi pemimpin pembelajaran;
menjadi coach bagi guru lain; mendorong kolaborasi; mewujudkan kepemimpinan
murid; menggerakkan komunitas praktisi); dan 3) Kompetensi Guru Penggerak (
mengembangkan diri dan orang lain; memimpin pembelajaran; memimpin
pengembangan sekolah; dan memimpin manajemen sekolah).
Dari serangkaian kegiatan Lokakarya 1
ini dapat disimpulkan bahwa kegiatan berjalan aman dan lancar.
Peserta/CGP terlihat senang dan tidak terbebani dengan kegiatan yang
dilaksanakan dari pagi sampai sore hari.
Materi di lokakarya 1 yaitu pengembangan
komunitas praktii sangat bermanfaat dalam memahami, menguasai
dan meningkatkan kemampuan seorang Calon Guru Penggerak tentang nilai guru
penggerak, peran guru penggerak dan kompetensi guru penggerak. Disini CGP
berusaha melakukan refleksi dan pemetaan tentang kemampuan yang
sudah dikuasai/berkembang dan yang belum dikuasai/belum berkembang tentang
nilai guru penggerak, peran guru penggerak dan kompetensi guru penggerak
Dengan demikian CGP dapat
mengembangkan diri lebih jauh sesuai hasil pemetaan yang telah dilakukan
tersebut. Hal itu dapat tercapai dengan membuat rencana tindak lanjut
untuk kedepannya dan melaksanakan RTL tersebut dengan semangat dan
sungguh-sungguh. Dan semua itu kembali kepada usaha dari setiap CGP itu
sendiri.
“Tanpa
perubahan tidak ada inovasi,kreativitas, atau insentif untuk perbaikan. Mereka
yang memulai perubahan akan memiliki kesempatan yang lebih baik untuk
mengelola perubahan yang tak terelakkan” William Pollard
Salam dan Bahagia,
Tergerak,Bergerak dan Menggerakkan.
Terimakasih Pak, sudah menjadi inspirasi yang baik bagi kita semua...!
ReplyDeleteSangat menambah wawasan pa kegiatan Lokakarya 1 ini, jadi tambah semangat lagi untuk Pendidikan Guru Penggeraknya.
ReplyDeletesangat menginspirasi sekali atas pemaparan nya pak..
ReplyDeleteLebih semangat lagi mengikuti pendidikan calon guru penggerak.
ReplyDelete