Supervisi Akademik dengan Strategi “PELEC”
Oleh: Guru Ataya (Iwan Sumantri)
Pada
kegiatan tersebut, beliau memulai pembinaannya dengan melakukan supervisi akademik
terhadap dua guru yang mengajar saat itu dengan didampingi dua guru senior
sebagai observer. Pada pelaksanaan supervisi akademik tersebut Guru Ataya
berkesempatan menjadi observer untuk mendampingi pengawas pembina di ruang
kelas.
Supervisi
akademik adalah proses evaluasi dan pengembangan bagi kegiatan pembelajaran dan
pengajaran dalam satuan Pendidikan atau sekolah. Tujuannya adalah untuk
meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan hasil belajar siswa serta membantu
guru untuk mencapai tujuannya dalam pengajaran. Supervisi akademik melibatkan
suatu sistem monitoring dan evalausi bagi kegiatan pembelajaran dan pengajaran
yang dilakukan oleh supervisor atau pengawas sekolah. Proses ini biasanya
terdiri dari beberapa tahap seperri observasi kelas, analisis data, dan
konsultasi dengan guru untuk menentukan arahan perbaikan dan tindak lanjut.
Supervisi
akademik sangat penting bagi perkembangan sekolah dan guru, karena membnatu
untk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan proses pembelajaran dan pengajaran,
serta membreikan dukungan dan arahan untuk perbaikan. Dalam hal ini, supervisor
memaiankan peran penting dalam membantu guru untuk mencapai tujuannya dalam
pengajaran dan meningkatkan hasil belajar siswa.
Observasi
akademik dalam supervisi akademik adalah proses mengawasi dan mengevaluasi
kegiatan pengajaran seorang guru dalam menyampaikan materi pelajaran kepada
siswa. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa pengajaran yang dilakukan sesuai
dengan standar kualitas dan bermanfaat bagi pembelajaran siswa.
Observasi
akademik dalam supervisi akademik meliputi beberapa tahapan seperti:
1) Persiapan:
Penyusunan rencana observasi, pemilihan sesi pengajaran yan akan diamati, dan
komunikasi dengan guru yang akan diawasi
2) Observasi:
Proses pengamatan secara langsung atau rekaman sesi pengajaran yang akan
diamati.
3) Analisis
Penilaian terhadap kegiatan pengajaran, menentukan apa yang dilakukan dengan
baik dan apa yang perlu ditingkatkan.
4) Feedback:
Memberikan umpan balik kepada guru mengenai hasil observasi dan rekomendasi
untuk perbaikan.
5) Tindak
lanjut: Guru mempertimbangkan rekomendasi yang diberikan dan melakukan Tindakan
untuk meningkatkan kulaitas pengajaran.
Observasi
akademik dalam supervisi akademik merupakan bagian penting dari proses pengembangan
profesionalisme guru dan dapat membantu meningkatkan kualitas pembelajaran
siswa.
Dalam kegiatan supervisi akademik waktu itu instrument observasi PBM menggunakan STRATEGI “PELEC” (PEndampingan LEsson Study and Colaboration), sehingga pada saat kegiatan observasi KBM dikelas didamping oleh dua observer yang bertugas untuk membantu melakukan pengamatan secara langsung dan evaluasi terhadap kegiatan pengajaran seorang guru untuk memastikan bahwa pengajaran tersebut sesuai dengan standar kualitas dan bermanfaat bagi pembelajaran siswa.
Seperti kita ketahui observer dalam supervisi akademik harus
memiliki keahlian dan kompetensi yang cukup untuk melakukan tugasnya secara
efektif dan professional. Observer juga harus memahami standar kulaitas pengajaran
dan menjaga kerahasiaan informasi yang terkait dengan proses observasi.
Dalam supervisi akademik, ketika itu,pengawas pembina mengharapkan
guru yang diobservasi menerapkan proses pembelajaran yang berdiferensiasi.
Proses pembelajaran yang berdiferensiasi adalah pendekatan
pembelajaran yang memperhtungkan perbedaan individu siswa dalam hal kecepatan
belajar, gaya belajar, minat, dan kebutuhan belajar. Tujuannya adalah untuk
memberikan pengalaman belajar yang bermakna dan membantu setiap siswa mencapai
potensinya maksimal.
Proses pembelajaran yang berdiferensiasi melibatkan beberapa tahapan
seperti:
1) Penentuan tujuan pembelajaran: Guru menentukan tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai oleh siswa
2) Penentuan tingkat kesulitan: Guru memperhitungkan tingkat
kesulitan mataeri yang diajarkan dan membuat beberapa tinkat kesulitan yang
akan diajarkan dan membuat bebeapa variasi untuk menyesuaikan dengan kebutuhan
siswa.
3) Penentuan gaya belajar: Guru memperhitungkan gaya belajar siswa
untuk memastikan bahwa materi pembelajaran disampaikan dengan cara yang
efektif.
4) Penentuan metode pembelajaran: Guru memilih metode pembelajaran
yang sesuai dengan tingkat kesulitan dan gaya belajar siswa.
5) Pelaksanaan pembelajaran: Guru menyampaikan materi pembelajaran
dengan cara yang berdiferensiasi dan memastikan bahwa setiap siswa memahami
materi pembelajaran.
6) Evaluasi: Guru melakukan evaluasi untuk menentukan tingkat
pemahaman siswa dan membuat perb aikan jika diperlukan.
Baca Juga:
- “Bel Me Log PlatRG” Ala Guru Ataya Untuk Cerdaskan Anak Bangsa
- Praktik Prinsip Pendidikan Yang Memerdekakan
- Aksi Nyata Penyebaran Pemahaman " KURIKULUM MERDEKA" Mengapa Kurikulum Perlu Berubah
Pengawas Pembina Ketika Mengisi Instrumen Observasi PELEC |
Proses pembelajaran yang berdiferensiasi membantu siswa untuk
memahami materi pembelajaran dengan lebih baik dan membantu guru mencapai
tujuan pembelajaran yang ditentukan. Ini juga membantu meningkatkan motivasi
dan hasil belajar siswa.
Dua jam pembelajaran secara penuh, guru Ataya bersama rekan dan
pengawas pembina menobservasi proses KBM di kelas dengan seksama sesuai instrument
yang disediakan.
Dokumentasi Ketika Di Kelas dan Penguatan Oleh Pengawas Pembina |
Hasil akhir dari kegiatan tersebut, kami bersama-sama guru yang lain melakukan umpan balik dan menyampaikan hasil observasi yang kami lakukan dengan penuh kekeluargaan dan keterbukaan untuk saling memahami dan memperbaiki dalam proses pembelajaran berdiferensiasi. Di akhir pembinaan, pengawas pembina memberikan penguatan dan mendorong para guru untuk selalu berinovasi dan kreatif dalam melaksanakan proses KBM di kelas sesuai dengan kurikulum yang berlaku, guru merdekabelajar dan siswanya belajar merdeka.
No comments:
Post a Comment