RTL: Paradigma dan Visi Guru Penggerak Ala PP Guru Ataya
Oleh: Iwan Sumantri (PP_117_Angkatan 6_Kab.Sukabumi)
Rencana Tindak Lanjut (RTL) dibutuhkan sebagai
implementasi kegiatan yang berkelanjutan. RTL merupakan panduan untuk
keberlangsungan dan keberlanjutan suatu program tak terkecuali Program Pendidikan
Guru Penggerak. Dengan adanya RTL akan memudahkan Pengajar Praktik dan Calon
Guru Penggerak dalam implementasi
program ke depannya. Bukan saja terkait bentuk-bentuk program lanjutan,
melainkan juga bentuk-bentuk intervensi pihak lain untuk menyelenggarakan
program sejenis.
Penyusunan RTL membutuhkan
perencanaan yang matang, dimana RTL yang baik sesuai dengan program yang
berdasarkan pada potensi dan kekuatan yang dimiliki. Disamping itu, membutuhkan
juga pertimbangan aset ilmu yang telah dimiliki oleh Pengajar Praktik Guru
Penggerak dan yang akan dikembangkan di sekolah ataupun komunitasnya. Termasuk
di dalamnya adalah sumber daya manusia sebagai aset untuk koordinasi dan
kolaborasi.
Selama pendampingan Individu I yang sudah saya lakukan terhadap para CGP sesuai tema pendampingan individu 1 yaitu Refleksi Awal Kompetensi Guru Penggerak, dimana kami focus pada tujuan dan hasil diskusi yaitu 1) Diskusi tantangan belajar daring selama kurang lebih satu bulan yang lalu; 2) Refleksi penerapan Perubahan kelas sesuai dengan pemikiran Ki Hajar dewantara; 3) Diskusi pembuatan kerangka portofolio digital sesuai dengan panduan; 4) Diskusi peta posisi diri dan rencana dalam kompetensi guru penggerak.
Diskusi Bersama KS dan CGP di SDN Cigintung (foto Dok Pribadi) |
Diskusi Bersama KS dan CGP di SDN Sempurcagak (foto Dok Pribadi) |
Hasil dari intrumen pendampingan individu I, saya juga meencatat dan perlu diperhatikan untuk pendampingan berikutnya yang juga saya catatkan ke jurnal komunikasi yang perlu diketahui fasilitator, yaitu 1) masih adanya kekwatiran kepala sekolah pada CGP Ketika CGP lulus menjadi GP kemudian mutase kesekeloh lain (terutama guru honor); 2) Rancangan Isi Portofolio Digital masih belum sesuai dengan panduan dan perlu pembimbingan kedepannya; 3) CGP atas nama Bu Anita,S.Pd ini sekarang sudah diangkat menjadi Kepala Sekolah dan di SK kan pada bulan Oktober 2022; 4) Dalam aksi nyata di setiap modul ada/tidak bisa optimal dalam penerapannya, karena siswanya tidak seperti siswa pada umumnya; 5) CGP atas nama Heri Ashari,S.Pd, dulu Ketika mendaftar menjadi CGP bertugas di SMP Negeri 4 Satu Atap Gegerbitung, seiring dengan perjalanan waktu, CGP tersebut berpindah tugas mengajarnya karena tergeser oleh guru baru PPPK yang diangkat, sehingga CGP tersebut tidak kebagian jam mengajar di SMPN 4 tersebut, yang pada akhirnya mutasi mengajar di SMPN 1 Gunungguruh, sehingga setiap aksinyata yang dilakukan/dilaksanakan di SMPN 1 Gunung Guruh; 6) Pada saat pendampingan I kepala sekolah tidak bisa mendamping, karena sedang ada keperluan lain yang lebih penting dan digantikan oleh Wakasek Kurikulum.
Baca Juga:
- Cara membuat Portopolio Digital bagi CGP
- Ada Yang Beda Antara Calon Guru Penggerak dengan Guru Lainnya
Diskusi Bersama CGP sekaligus Sebagai KS di SLB PGRI Gegerbitung (foto Dok Pribadi) |
Diskusi Bersama Wakase dan CGP di SMPN 1 Gunungguruh (foto Dok Pribadi) |
- 1) Mengembangkan pengetahuan para CGP tentang sistem pendidikan yang dikemukan Ki Hajar Dewantara yaitu mendekatkan murid pada kodrat alam dan kodrat jamannya
- 2) Melaksanakan peningkatan kompetensi CGP dalam komunitas praktisi sekolah melalui pelatihan terkait IT yaitu tentang pembuatan Portofolio Digital sesuai dengan panduan yang dibuatkankan oleh program Pendidikan guru penggerak. Tujuannya adalah untuk mempersiapkan para CGP untuk mendokumentasikan semua aktivitasnya selama 6 bulan mengikuti program ini. Pelatihannya bisa secara offline maupun daring. Untuk panduan secara daring bisa di lihat di link youtube guru ataya : https://youtu.be/YtX9AZgMflQ.
- 3) Diskusi bersama untuk mengelola program berdampak pada murid di tingkat sekolah, terutama terkait literasi berdiferensiasi. Tujuan utama program ini adalah meningkatkan kepemimpinan murid dalam literasi berdiferensiasi di kelas secara komunitas di sekolah.
- 4) Berdiskusi untuk mengembangkan budaya positif literasi dalam bentuk kesepakatan kelas ke tingkat komunitas sekolah. Tujuannya agar budaya positif literasi dalam bentuk kesepakatan kelas dapat dilaksanakan di semua kelas yang ada di sekolah. Kegiatan dilaksanakan dalam bentuk penguatan terhadap wali kelas dalam pembuatan kesepakatan kelas;
- 5)Berdiskusi mengembangkan program pengelolaan kelas yang menyenangkan bagi murid dalam proses pembelajaran. Tujuannya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran berpusat pada murid. Kegiatan dilakukan dalam bentuk penguatan wali kelas dalam menciptakan kelas yang
- 6) Berdiskusi untuk membuat pertemuan dengan Komunitas Praktisi di sekolah dan sekitarnya guna membahas program-program lain yang berdampak pada murid di sekolah. Tujuannya untuk memetakan bentuk program berdampak ada murid yang dapat dilaksanakan di sekolah. Kegiatan dilaksanakan dalam bentuk diskusi secara intensif dan rutin dengan Komunitas Praktisi di sekolah.
Demikian RTL yang akan dilaksanakan ke depannya.
RTL yang disusun bersifat jangka panjang dan berkelanjutan. Pelaksanaan
masing-masing program disesuaikan dengan situasi dan kondisi PP dan CGP di
sekolah masing-masing. Sebelum implementasi RTL terlebih dahulu diperlukan
koordinasi dengan para CGP, Kepala Sekolah dan kolaborasi dengan sejawat yang
ada disekolah CGP, dengan tujuannya agar semua program tindak lanjut dapat
dilaksanakan dengan sebaik-baiknya..
Semoga RTL Ke-1 dengan tema Paradigma dan
Visi Guru Penggerak Ala PP Guru Ataya bisa terlaksana dan terealisasi
sesuai dengan harapan PP dalam perannya dalam mendampingi para CGP nya.
No comments:
Post a Comment