Dimulai dari pemahaman diri tentang pemikiran filosofi pendidikan dari
KHD, menyimak video tentang pendidikan di Indonesia dari mulai jaman kolonial,
kemudian menghubungkannya dengan pendidikan Indonesia saat ini dan pendidikan
pada konteks lokal sosial budaya di daerah dimana kita tinggal. Dari
pembelajaran ini kita bisa mengambil suatu pemikiran bahwa ternyata nilai-nilai
luhur pemikiran-pemikiran luhur yang sudah diwariskan oleh para pejuang kita
dahulu semestinya tidak terkikis oleh nilai-nilai yang tidak berpijak pada
budaya kita sehingga akan lebih menguatkan dan menebalkan konteks diri murid
sebagai manusia dan anggota masyarakat yang bermartabat. Di sini kita
ditekankan bahwa pendidikan harus berpihak pada murid, sehingga anak dapat
bergerak, berfikir dengan kemampuan sendiri tidak bergantung pada orang lain,
akhirnya menjadi manusia seutuhnya yang bermartabat, berbudi pekerti luhur,
mandiri, berguna bagi dirinya sendiri, orang lain dan lingkungannya.
Guru Penggerak itu menjalankan filosofi among
Ki Hadjar Dewantara: Ing Ngarso Sung Tulada (menjadi teladan, memimpin, contoh
kebajikan, patut ditiru atau baik untuk dicontoh oleh orang lain
perbuatan-kelakuansifat dan lain-lainnya), Ing Madya Mangun Karsa
(memberdayakan, menyemangati, membuat orang lain memiliki kekuatan, kemampuan,
tenaga, akal, cara, dan sebagainya demi memperbaiki kualitas diri mereka),
serta Tut Wuri Handayani (mempengaruhi, memelihara, dan memprovokasi kebajikan
serta kualitas positif lain agar orang lain
bertumbuh dan maju).
Baca Juga :
- Kepala Sekolah dari Guru Penggerak, Kenapa Tidak?
- Pengumuman Hasil Seleksi Tahap 1 Calon Guru Penggerak (CGP) dan CPP Angkatan 7
- Demontrasi Kontekstual: Pendidikan Yang Memerdekakan
Selain BAGJA yang saya baca, ada pula
bahwa CGP harus mau berubah berbasis Inkuiri Apresiatif yakni pendekatan
managemen perubahan yang kolaboratif dan berbasis kekutan, sekecil apa pun
kekuatan harus menjadi modal berbah menjadi lebih baik
Visi menjadi acuan untuk bergerak, melangkah dalam melakukan misi menciptakan transformasi alam menciptakan transformasi pendidikan di sekolah.
Inquiry Apresiatif adalah proses untuk
memanfaatkan kekuatan dan pengalaman semua orang yang berada dalam suatu sistem
untuk mewujudkan tujuan yang diinginksn
Langkah kecil yang dilakukan apabila
bersama-sama bisa menghasilkan sesuatu yang besar
Harus ada yang mau memulai bergerak
untuk melakukan perubahan dan mencari solusi untuk kebaikan Bersama
Rasa peduli dan inisiatif itu dimiliki
oleh setiap individu bahkan seoarang nak kecil sekalipun. usaha sederhana
menjadi motivasi untuk melakukan usaha bersama dengan hasil besar
Sekcil apapun akan bermakna dan berhasil
baik jika dikerjakan bersama-sama. kolaborasi yang bagus . tetapi segala
sesuatu harus ada yang memulai dan berubah menjadi besar dan menjadi positif
Inspirasi bisa didapatkan dari siapapun.
Termasuk nantinya dari murid² kita di kelas yang memiliki beragam keiatimewaan
Melihat masalah sebagai tantangan.
Menghadapi tantangan dimulai dari prakarsa diri sendiri dan berupaya untuk
melibatkan orang lain
Pendidikan kita ke belakang meilhat bahwa anak didik merupakan objek pemblejaran, padahal pendidik sejatinya banyak belajar dari anak didik, itulah fungsi peserta didik sebagai subjek pembelajaran.
Rekam jejak diskusi via google meet:
Suratman Suratman
14.05
Ijin off cam. Hujan guluduk kawasan
Palabuhanratu Sukabumi....Smg aman terkendali sampai selesai...
Dedeh Septy Kurniasih
14.05
Berinsiatif melakukan perubahan
dengan cara sederhana dan menggunakan kekuatan diri (positif)
Suprapti Suprapti
14.06
Luar biasa, prakarsa. inisiatif berasala dari siapapun bahkan anak kecil yang mampu menggerakkan orang-orang sekitarnya, gk harus yang punya jabtan atau yang mempunyai kekuatan
Kita harus dapat melakukan tindakan yang dapat menggerakkan orang-orang di sekitar kita walaupun dengan keterbatasan dan potensi yang ada untuk merubah keadaan yang lebih baik.
Modul 1.4.
Reward dan punisment saya sepakat,
karena ketika siswa melakukan pelanggaran tentunya akan ada kusekuensi yang
akan diterima dan ini merupakan melatih diri siswa akan bertanggungjawab,
sedangkan reward yang diberkan kepada siswa yang berprestasi merupakan apresiasi
kita terhadap siswa dan ini akan berdampak positif meningkatkan semangat dan
motivasi diri siswa yang merasa dihargai
Reward yang diberikan sebaiknya non
materiil, dan punishment yang diberikan bersifat non fisik.
Motivasi disiplin juga digambarkan
dalam hidup beragama.
Badru Badru
16.13
Kesepakatan dan sosialisasi aturan mutlak harus dilakukan
Sumarmi
16.19
Budaya positif menjadi sebuah budayaa
dan kebiasaan manakal dilakukan berulang dan terus menerus, walau memang benar
penuh tantangan
Gin Gin Gurniati_Kab. Subang
16.20
Setuju yang kanan lebih terjalinnya
ikatan yang menyadarkan keyakinan diri
Rizky Amalia
16.20
Kesepakatan yg awal hanya terasa
milik guru, yang ada kata "kami" Mengartikan bahwa kesepakatan itu
milik semua warga kelas.
Dedeh Septy Kurniasih
16.20
Awalnya dipaksa/terpaksa menjadi
terbiasa sehingga membudaya
cicih suartika
16.21
Setuju yang kanan yang lebih ke
komunitas jadi menggabarkan keyakinan bersama
Jaelani Jaelani
16.23
Tidak selamanya disiplin harus
dimulai dari keterpaksaan. Yang utama adalah keyakinan positif atas sebuah
aturan.
Dewi Hartati
16.23
Akan ikhlas kalau kita membimbing
denganmenguatkan whay nya kita perlu melakukan itu
Hendri Gunawan
16.23
Resistensi terhadap suatu aturan yang
"dipaksakan" akan selalu ada...yg perlu dikembangkan adalah pemahaman
Asep Supriatna
16.23
Untuk menanamkan budaya positif di
sekolah, guru harus memberikan teladan yang baik
Endang Wahyu
16.24
Di Setiap institusi aturan tetap
harus ada , kesepakatan dan komintemen sebagai cara mendukung keberhasilan
aturan
Dewi Hartati
16.26
Adakah sekolah, lembaga, negara atau
agama yang tidak memiliki aturan yang pasti? bahkan kegiatan yang kita lakukan
ada aturan. tetapi aturan tersebut dijadikan sebagai kebutuhan dan
tumbuhmenjadi kesadaran
Nurhayati Mochtar
16.27
Pa-bu, tolong share link tugas yang
tadi sebelum istirahat solat
Kusmana Kusmana
16.27
Tidak merusaknya, Bu
Jaelani Jaelani
16.28
Nurhayati Mochta
16.29
Terimakasih pa Jaelani
Dedeh Septy Kurniasih
16.29
ijin off dulu , mau ganti ke gawai
Jaelani Jaelani
16.29
berarti meluruskan kembali keyakinan
awal yang benar-benar asasi ya bu, agar menjadi pedoman hidup
Jaelani Jaelani
Hari Ke-4 ( Bersambung )
Luarr biasa P Iwan, rajinnmenulis dan mendokumentasikannya. Jadi ingat blog sy yg udh lama gk ditengok🙈. https://praptiprayitno.blogspot.com
ReplyDelete@Bu Prapti Sudarsono: Terimakasih bu atas apresiasinya! Ayoo Bu kita ngeblog lagi, banyak manfaatnya kita ngeblog itu, tengok lagi dan isi lagi blognya bu !
ReplyDeleteIya Pak, betul. Makasih semangatnu P ak Iwan😅🙏💪
ReplyDeletewow kereeeeen pa Iwan, detail banget bahkan ada rekam jejak diskusi nya juga, lanjutannya sampai hari ke 15 nya ditunggu ya pak
ReplyDelete