Praktik Prinsip Pendidikan Yang Memerdekakan
Oleh: Iwan Sumantri (Calon CPP angkatan 6)
Konsep pendidikan yang memerdekakan Ki Hadjar Dewantara yang bermakna
bahwa pendidikan seharusnya mengantar anak didik menjadi manusia merdeka, namun
tidak mengganggu kemerdekaan orang lain. Inilah yang oleh Ki Hadjar disebut
sebagai manusia merdeka yang cakap mengatur hidupnya secara tertib. Ki Hadjar
mengenalkan konsep pendidikan yang memerdekakan ini sejak 1920-an dan dipraktikkan
melalui lembaga pendidikan bernama Taman Siswa.
Maka tak berlebihan bila konsep pendidikan Ki Hadjar Dewantara
yang menekankan pentingnya kemerdekaan ini perlu menjadi inspirasi bagi semua sekolah
dalam mengurusi pendidikan saat ini. Kebijakan-kebijakan pendidikan seperti
penentuan kurikulum, akses pendidikan, pendistribusian guru, penentuan anggaran
pendidikan, pelibatan masyarakat dalam pengembangan pendidikan dan sebagainya,
sudah sepatutnya berlandaskan pada visi pendidikan yang memerdekakan, bukan yang
memenjarakan siswa maupun gurunya.
Prinsip yang tidak relevan saat ini adalah bahwa guru adalah
satu-satunya penyampai informasi, menganggap semua siswa adalah sama menjadi
tidak pas ketika memiliki pandangan demikian.
Setelah belajar mengenai pendidikan yang memerdekakan tentu ada
pergeseran paradigma bahwa lembaga pendidikan harus memiliki orientasi
pelayanan terhadap siswa dan guru harus menghamba pada siswa dalam hal
pengajaran sehingga tercipta pendidikan yang memanusiakan manusia dan
terwujudnya merdeka belajar.
Hal apa yang
dapat saya kembangkan untuk bisa menumbuhkan pendidikan yang
memerdekakan di kelas 1) Mengenal perserta didik dengan cara merancang dan
melakukan asessmen diagnostik awal untuk mengetahui profil siswa;.2) Merancang
pembelajaran sesuai dengan hasil asessmen diagnostik awal yang telah dilakukan.