Inilah Drama Senam Jantung 272 Penduduk Indonesia di Semifinal Leg 2 Piala AFF
Oleh: Guru Ataya
Pertandingan sepakbola semifinal Leg 2 piala AFF merupakan momen yang paling menyedot perhatian masyarakat Indonesia dan tentunya juga pencinta sepakbola di Asia Tenggara bahkan dunia internasional. Hampir semua lapisan masyarakat menyaksikan drama tragis yang menyulut andernalin ketegangan,rasa was-was,sport detak jantung yang ngga karuan, pokoknya semua yang menyaksikan pertandingan tersebut akan berdetak jantungnya 1000 kali dari biasanya. Itulah perasaan yang guru Ataya rasakan. Emosional, rasa tegang, marah dan semua perasaan tercurah saat itu. Setiap detik jantung ini memacu lebihdari biasanya, untuk nya drama itu ending dengan membahagiakan bagi rakyat Indonesia pencinta timnas.
Baru kali ini drama sepakbola tersaji dengan berbagai intrik,situasi,momen dan perilaku yang beraneka tersaji. Semua ekspresi tersaji dalam drama tersebut, sampai teka-teki ucapan yang disampaikan sang kapten timnas Indonesia Asnawi ke sang penendang yang gagal Faris Ramli nomor punggung 10 masih misterius yang membuat penasaran semua netizen.
Bagaimana drama senam jantung itu tersaji?
Tersaji di layar kaca, guru ataya mencoba menceritakan alur drama tersebut sebatas apa yang terekam dalam benak dan pikiran guru Ataya. Sejak pluit dibunyikan oleh wasit Qasim Matar Ali Al Hatmi asal Oman pertandingan berjalan seperti biasa, kedua tim masih memainkan pertandingan yang saling beradaftasi, dalam tempo yang sedang. Penguasaan bola masih milik Indonesia.
Menit ke-11, aksi Witan Sulaeman pemain sayaf nomor punggung 8 melakukan akselerasi yang cukup manis melewati beberapa pemain belakang Singapura memberikan umpan datar pada Ezra Warian nomor punggung 7, dengan skil dan sontekan kelas dunia, Ezra bisa memasukkan bola ke jala Singapura yang di kawal penjaga gawang Hasan Sunny, 1 - 0 untuk Indonesia.
Disinilah detak jantung masyarakat Indonesia mulai berdetak normal, walau belum normal 100%, rasa deg-degan dan khawatir masih menyelinap dalam diri ini termasuk di guru Ataya. Pertandingan babak pertama sampai dengan menit ke-45 berjalan dengan normal. Jantung masyarakat Indonesia dan perasaan Indonesia untuk memenangkan pertandingan semakin besar peluangnya.
Menit ke 45 +2, petaka itu datang, jantung kita berdenyut ngga karuan, apa yang terjadi? Ada kartu merah buat pemain Singapura Safuan Baharudin. Dia kena kartu kuning yang kedua karena melakukan pelanggaran dengan menyikut Rizky Ridho Singapura bermain dengan 10 orang pemain. Rasa untuk memenangkan pertandingan dalam diri ini semakin besar peluangnya, tapi apa yang terjadi? Drama jantung berdetak kencang lagi ketika menit ke 45 + 4, melalui tendangan bebas disebelah kiri pertahanan Indonesia bisa diselesaikan dengan manis oleh pemain Singapura nomor punggung 15 Song Ui-young, skor imbang 1 - 1. Pertandingan babak 1 usai, drama detak jantung kita selaku pendukung timnas Indonesia semakin berdetak ngga karuan, walau kita menang dalam jumlah pemain, tetapi Singapura sukses menyamakan kedudukan.
Baca Juga : Timnas Indonesia Akan Lolos Ke Granfinal Piala AFF 2020
Babak kedua dimulai, Drama detak jantung kembali berdetak ngga karuan. menit ke-67, pemain belakang Singapura Irfan Fandi terkena kartu merah.Singapura bermain dengan 9 pemain. Rasa yakin dalam diri Indonesia akan memenangkan pertandingan semakin besar dan optimis untuk maju ke babak final. Erza di tarik keluar digantikan oleh Hanis Sagara Putra pada menit ke 54. Enam menit berselang Indonesia nyaris unggul jika tendangan Rizky Ridho tidak membentur tiang gawang. Pada menit ke-65, Shin Tae-yong memasukkan tiga pemain sekaligus, Elkan Baggot, Egy Maulana Fikri dan Irfan jaya. Masuknya Irfan jaya membawa secercah harapan untuk bisa menambah pundi-pundi gol bagi timnas. Tapi apa yang terjadi? Drama kembali memicu detak jantung berdetak lebih keras lagi, menit ke 74, Sahdan Sulaeman pemain Singapura nomor punggung 8 menjebol gawang Indonesia, bola meluncur kesebelah kanan pojok yang tak bisa dijangkau kiper Nadeo dari tendangan bebas, merubah keadaan 2-1 untuk Singapura. Rasa tak percaya dan emosional terhadap pemain Indonesia tercurah, kok bisa dengan hanya 9 pemain Singapura bisa memasukkan bola ke gawang timnas Indonesia. Pembelajaran berharga buat kita dan juga mungkin untuk para pemain sepak bola dijagat raya ini. Kita bisa belajar dari Timnas Singapura, bagaimana daya juang,semangat pantang menyerah,kepercayaan diri dan kekompakkan diperagakan oleh tim tersebut.
Disisa pertandingan Timnas Indonesia berusaha untuk mencetak gol penyeimbang. Detak jantung ini hampir saja tak berdetak, Indonesia ketinggalan 1-2 oleh timnas Singapura yang hanya bermain dengan 9 orang pemain. Bisa dibayangkan, suasana hati, dan perasaan pencinta timnas tadi malam. Hampir pasrah dan emosi dengan hasil tersebut. Tapi.... rizki go itu datang. Dewi fortuna itu datang melalui kaki Pratama Arhan yang menyelesaikan kemelut di depan gawang Singapura. Gol..... yang menyamakan kedudukan 2-2-, gol yang merubah suasana denyut jantung rakyat Indonesia, yang membangkitkan lagi asa untuk masuk ke babak final piala AFF 2020.
Belum saja denyut jantung itu berdetak ke normal, petaka terjadi. Sang pencetal gol kedua Indonesia, Pratama Arhan nomor punggung 12 melakukan kesalahan yang harus dibayar mahal dengan tendangan finalti untuk timnas Singapura. Denyut jantung masyarakat Indonesia kembali tak normal, kembali titik dibawah nol. Inilah petaka yang bisa dan menggalkan Indonesia ke final. Tapi apa yang terjadi sang pahlawan muncul disini, Nadeo sipenjaga gawng handal timnas Indonesia melakukan save yang super, menggagalkan tendangan finalti yang dilakukan oleh Faris nomor punggung 10. Inilah penyelamatan yang merubah drama jantung rakyat Indonesia berdetak kembali untuk punya Asa ke babak Final. Dengan gagalnya finalti, maka babak penambahan waktu 2 x 15 menit dilakukan. Teka teki apa yang disampaikan oleh Asnawi di moment ini terjadi.
Disinilah denyut jantung Indonesia, sedikit berubah, asa untuk menang dan keyakinan semakin besar untuk melaju ke babak final.
Tak sia-sia Shin Tae-yong memasukkan Egi Maulana Fikri nomor punggung 10. Dimenit awal penambahan waktu, dengan akselerasi dan gayanya yang khas, melewati berapa pemain Singapura, bola tak bisa ditangkap dengan baik oleh penjaga gawang Sunny, terjadi blunder didepan gawang, Irfan Jaya dengan cekatan berjaya bisa membobol gawang Singapura, kedudukan berubah menjadi 3-2 untuk timnas Indonesia.
Denyut jantung kembali ke normal dan memberikan ketenangan dalam diri. Ditambah dengan gol penutup kemenangan Indonesia oleh Egi Maulana Fikri pada menit ke-106. Berjayalah Indonesia Menang 4-2 atas Singapura, dengan aggregat gol menjadi 5-3.
Selamat timnas Indonesia melaju ke babak Final, Selamat untuk semua pemain dan timnas Indonsia, yang sudah menyelamatkan denyut jantung 272 juta penduduk Indonesia kembali keposisi normal.
No comments:
Post a Comment