Bangga dan Bahagianya Jadi Seorang Guru
Oleh: Iwan Sumantri
Cibadak - 25 November 2020. Kita semua sudah mengenal siapa itu guru. Guru adalah pendidik dan pengajar pada pendidikan anak usia dini jalur sekolah atau pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Guru-guru seperti ini harus mempunyai semacam kualifikasi formal. Dalam definisi yang lebih luas, setiap orang yang mengajarkan suatu hal yang baru dapat juga dianggap seorang guru. Guru (bahasa Sansekerta yang berarti guru, tetapi arti secara harfiah adalah "berat") adalah seorang pengajar suatu ilmu. Dalam bahasa Indonesia guru umumnya merujuk pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi muridnya.
Kita sebagai para guru juga sudah mengetahui setiap tanggal 25 November diperingati sebagai Hari Guru Nasional. Tanggal 25 November tidak akan lepas dari sosok guru, karena Hari Guru Nasional (HGN) diperingati setiap tanggal 25 November setiap tahunnya. Tahun ini merupakan peringatan Hari Guru Nasional yang ke-27 dan HUT PGRI yang ke-75. Peringatan ini bertujuan untuk memberikan penghargaan dan dedikasi kepada guru-guru Indonesia. Mereka lebih dikenal sebagai para pahlawan tanpa tanda jasa.
Untuk tahun ini, Tema Hari Guru Nasional Tahun 2020, yakni Bangkitkan Semangat, Wujudkan Merdeka Belajar. Peringatan ini sekaligus bersamaan dengan hari ulang tahun Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) yang ke-75.
Untuk memperingati ini, logo Hari Guru Nasional tahun 2020 pun berubah dan menggambarkan semangat belajar yang tetap menyala di tengah kondisi yang tidak pasti saat ini.
Elemen-elemen desain yang terdiri dari figur pak guru, ibu guru, serta siswa dan siswi yang digambarkan sedang memakai masker, tampak dinamis dan ceria dalam menjalankan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
Pemanfaatan teknologi digambarkan dengan simbol-simbol WiFi, laptop, telepon selular, serta aplikasi telekonferensi, yang memiliki relevansi kuat dengan kondisi aktual saat ini sebagai alat penunjang kegiatan belajar mengajar.
Kemudian untuk bentuk hati, hal itu menggambarkan seluruh komponen pendidikan mulai dari guru, murid, hingga orang tua. Di mana mereka bersinergi menciptakan semangat belajar yang merdeka dan penuh cinta.
Kita para guru seharusnya bangga dan bahagia karena hari ini adalah hari kita yang diperingati secara Nasional. Berikut guru ataya akan berbagi bagaimana bangga dan bahagianya menjadi guru.
Deskripsi Diri Masa Lalu
Saya, Iwan Sumantri seorang guru matematika di SMP
Negeri 3 Cibadak Kabupaten Sukabumi. Masuk SD
pada tahun 1976 . SD yang saya masuki adalah SD swasta yang ada disekitar
Cibadak yang sering di sebut Taman Muda yang dikelola oleh Yayasan Perguruan
Tamansiswa. Dari SD tersebut saya melanjutkan ke tingkat SMP nya yaitu Taman
Dewasa. Selama 9 tahun sosok Iwan Sumantri belajar di Tamansiswaan Sejak duduk
dari SD itulah mulai tumbuh keinginan dan cita-cita untuk menjadi guru. Setelah
lulus dari SMP, keinginan saya adalah bisa masuk di SMA. Orang tua angkatku tak
mengijinkan untuk sekolah di SMA, terlalu banyak mengeluarkan biaya dan tak
bisa langsung kerja, itulah alasannya.
Tak menyurutkan semangat saya untuk bisa
sekolah, saya masuk Sekolah Teknik di kota Sukabumi. Salah satu sekolah teknik
negeri yang favorit sampai sekarang. saya masuk jurusan listrik. Alhamdulilah
selama 3 tahun berturut-turut saya mendapatkan beasiswa Supersemar, lumayan
bisa membantu orang tua angkat untuk membiayai sekolah sehari-hari.
Tahun 1987 sosok saya lulus dari STM Negeri
Kota Sukabumi jurusan listrik. Cita-cita jadi guru semakin menggebu ketika itu,
saya tak bisa melanjutkan kuliah karena keadaan ekonomi orang tua angkat. Tapi,
Allah SWT memberi jalan ketika itu. Sekolah tempatnya dulu waktu SD
menawarkan untuk menjadi pembina pramuka. Singkat cerita dari situlah awal saya
menjadi guru. Akhirnya dari hasil menjadi pembina pramuka itulah saya bisa
melanjutkan belajar di PGSMTP. Dengan kemurahan ibu ketua yayasan,
mengeluarkan SK mengajar, resmilah sosok Iwan Sumantri
menjadi sosok guru muda yang masih perlu belajar untuk menjadi sosok guru yang
unggul. Dari PGSMTP saya melajutkan lagi ke D-2 UT sampai bisa
kuliah di perguruan tinggi dan mendapatkan gelar kependidikan S.Pd. Belum banyak prestasi yang
bisa saya torehkan waktu itu, selain jadi guru kelas, PKS Kesiswan, PKS
Kurikulum dan Ketua Bidang Pendidikan di Yayasan Perguruan Tamansiswa Cabang
Cibadak.
Hari demi hari kehidupan mengalir seperti
air, tepat hari Sabtu, tanggal 14 Agustus 1994 tepat di hari ulang tahun
gerakan pramuka, saya menikah dengan sosok perempuan yang sampai dengan
sekarang setia mendampinginya. Dari sosok perempuan inilah saya mengenal
wanita. Tiga orang anak sudah menghiasi kehidupan keluarga saya bersama
sang isteri. Satu perempuan dan dua lagi anak laki-laki. Dari hidup dan
keseharian inilah saya bisa belajar memaknai sosok seorang perempuan. Yah…dua
sosok perempuan yang berharga dalam kehidupan saya, yaitu Yani Sumanti sang
isteri, yang telah setia dan mengabdi selama 25 tahun dan putrinya Krani Pratiwi yang sudah lulus
belajar di UPI jurusan psikologi sekarang bertugas di SMA Unggul Albayan Putri Kota Sukabumi, putra keduanya HammamPratama Putra yang sekarang
masuk menjadi mahasiswa KFO UPI dan yang bungsu masih berusia 3 tahun 1 bulan
di beri nama Ataya Rachman Pradana Putra
(dijadikan Nama Blog ini)
|
Keluarga Guru Ataya |
Kurang
lebih 17 tahun saya mengabdi menjadi guru Yayasan di Tamansiswa Cabang Cibadak,
banyak hal yang saya dapatkan dari Tamansiswa, mulai dari mengenal sosok
Suwardi Suryaningrat yang lebih terkenal dengan Ki Hajar Dewantara dengan
ajaran sistem Amongnya yang menjadi semboyan dunia pendidikan kita yaitu Tut
Wuri Handayani. Membaca biografi dan sepak terjang Ki Hajar
Dewantara, saya semakin termotivasi untuk menjadi guru unggul dengan
membaca dan belajar dari guru-guru senior yang ada di Tamansiswa.
Tahun 2004, saya mencoba keberuntungan untuk
menjadi Pegawai Negeri Sipil. Alhamdulilah pada saat pengumuman nama saya
muncul. Tapi nasib menentukan lain waktu itu, di agenda setelah wawancara saya “digugurkan” dari
CPNS karena alasan saya mengajar di sekolah swasta. Saya merasa sakit dan sempat depresi waktu itu, bisa dibayangkan
bagaimana suasana, kondisi dan perasaan yang saya alami ketika itu. Tapi dengan
kesabaran dan menerima dengan ikhlas saya jalani keputusan itu. Satu tahun saya
berintropeksi diri, belum waktunya mungkin untuk menjadi PNS.
Tahun 2005, tahun yang bersejarah buat saya,
karena di tahun itulah mencoba dan berupaya kembali mengikuti seleksi CPNS. Akhirnya dengan
ridho Allah SWT, saya menjadi CPNS dengan tugas pertama kali di SMP Negeri 2
Simpenan kecamatan Simpenan Kabupaten Sukabumi.
Dua tahun saya mengabdi dan bertugas di SMP
Negeri 2 Simpenan yang berjarak 65 km dari rumah tinggalnya. Di SMP Negeri 2 Simpenen, saya belum bisa menjadi guru
yang berprestasi dan membanggakan buat diri pribadi maupun keluarga.
1 Juli 2007, Iwan Sumantri mutasi ke SMP Negeri 3 Cibadak.
Sebuah sekolah yang letaknya dekat dengan rumah tinggal, kurang lebih 2 km dari rumah. SMP Negeri 3 Cibadak
adalah sekolah yang cukup besar, nyaman, dan megah. Di SMP Negeri 3 inilah saya
mulai “berprestasi” yang bisa menginpiratif guru-guru lainnya.
Tahun 2008 menjadi salah satu guru yang
mendapatkan sertifikasi melalui jalur pendidikan dengan belajar selama 1 tahun
di Universitas Negeri Yogyakarta. Tahun 2014 menjadi guru
berprestasi peringkat I tingkat Kabupaten Sukabumi. Prestasi yang cukup membanggakan buat saya, karena tidak
semua guru di Indonesia bisa mendapatkannya. Belajar selama 1 tahun di
Universitas Negeri Yogyakarta telah merubah pola berpikir saya selaku guru,
dari berpikir instan menjadi berpikir kritis dan kreatif. Semakin banyak ilmu
yang saya dapatkan di UNY ketika itu. Mulai dari bagaimana proses pembelajaran
dengan meggunakan metode, model,media dan cara mengajar yang
inovatif. Dari UNY inilah saya mengenal dunia maya melalui internet,
salah satunya adalah bagaimana pembelajaran melalui blog.
Beberapa hasil karya tulis dan penghargaan
yang saya dapatkan berharap bisa menginpirasi guru-guru lain di sekolah, organisasi
PGRI atau komunitas guru lainnya. Berikut sebagian hasil seperti :1) Pembelajaran Melek Media /Televisi, (artikel) di muat di Buletin
Forum Atraktif MGMP Bermutu Kabupaten Sukabumi
2010; 2) Guru Belajar Internet Untuk Mencerdaskan Anak
Bangsa,Kenapa Tidak? (30 Gagasan Inspiratif Untuk Gerakan Internet Cerdas
Indonesia), artikel yang dibukukan tahun 2012; 3) Ada Pendidikan Nilai Karakter di Timnas U-19 Saat
Mengalahkan Korea Selatan, artikel
di web Unair DSI Unair Surabaya (guru-indonesia.net) tahun 2013; 4) Serena Biskuit Untuk Alat Peraga Pembelajaran,Kenapa
Tidak? Artikel di Serena ME & My Family
Jakarta, tahun 2013; 5) Guru terancam Gagap Teknologi. Artikel Pendidikan di muat di Koran Pikiran Rakyat,
terbit Jumat, 25 April 2014; 6) Pelangi Dalam Hidupku, buku kisah nyata
penerbit Pena Indis, tahun 2014; 7) Bukan Mimpi
Guru Jadi Blogger, buku motivasi
penerbit Pena Indis tahun 2015; 8) Saya Guru
Matematika Bisa Menulis, buku
pribadi penerbit Pena Indis tahun 2016; 10) Mendengar Suara Hati,buku Motivasi penerbit Pena Indis tahun 2017
Deskripsi Diri Saat Ini
Menjadi
guru inspiratif adalah dambaan setiap insan didunia pendidikan. menjadi guru
inspiratif pasti harus sudah bersertifikasi guru dan juga mengeyam banyak pelatihan guru, baik
secara luring maupun daring. Guru inspiratif adalah guru yang konsisten melakukan pengembangan diri dalam
melaksanakan tugas profesinya,memberdayakan warga sekolah dan lingkungan sekitar,
serta senantiasa berbagi praktik baik. Guru inspiratif selalu menggeluti
berbagai kegiatan atau bidang tertentu sehingga menjadi inspirasi bagi orang
lain untuk melakukan hal serupa dalam berbagai bidang salah satunya di
organisasi atau komunitas.
Pandemi Corona atau Coronavirus
Disease 2019 (Covid-19) memberikan banyak pelajaran berharga
dalam setiap sendi kehidupan. Sebagian besar pegawai atau karyawan
melaksanakan work from
home (WFH) dan juga berdampak pada guru seperti saya serta
para siswa juga “memindahkan” kegiatan belajar dari rumah, secara
online. Ini semua sejalan dengan upaya pemerintah dalam mengurangi dampak
penyebaran virus corona. Pembelajaran dari rumah sepertinya tidak bisa digantikan dengan
teknologi begitu saja, tetap peran guru masih diperlukan, sehingga teknologi
informasi ditengah pandemi diperlukan oleh seorang guru untuk merubah secara
teknis cara penyampaian materi dari luring menjadi daring atau kombinasi luring
dan daring sehingga pada akhirnya para pendidik ini berinovasi
menyampaikan materi ke para siswa dengan
memanfaatkan teknologi informasi yang mereka kuasai.
Proses
Pembelajaran Guru Belajar dari Rumah
Saya
selaku wakasek kurikulum tentunya berkewajiban untuk menyusun dan membuat
program PBM agar selama Pandemi Covid-19 kegiatan belajar mengajar di SMPN 3
Cibadak berjalan dengan baik dengan segala keterbatasan sarana prasarana dan
media yang dimiliki sekolah. Akhirnya saya mengajak para guru untuk
memaksimalkan teknologi komunikasi via internet dengan sama-sama memanfaatkan
fasilitas teknologi untuk pembelajaran seperti pemanfaatan WA, quizzis.com,
zoom, cisco webex, youtube,
google drive yang di dalamnya ada google classroom, google form, dan fasilitas
penyedia e-learning seperti yang bertebaran sekarang ini di dunia maya salah
satunya adalah portal rumah belajar.
Memanfaatkan
Media Blog Guru Ataya
Selaku guru matematika saya
tentunya harus bisa memanfaatkan secara maksimal teknologi informasi yang ada
dan tersedia sekarang ini di tambah dengan jabatan selaku wakasek kurikulum
dituntut untuk berinonasi dalam pemanfaatan teknologi di bidang ICT. Saya
mengajak rekan guru yang ada di SMP Negeri 3 Cibadak untuk belajar dan memiliki
blog pribadi, bagaimana memanfaatkan blog, membuat soal online di google form,
membuat kuis di plafrom yang diketahui, bagaimana memanfaatkan tempat belajar guru yang
menyediakan berbagai macam paket modul
video yang membahas tentang Teaching Mastery Framework dan yang
lainnya sebagai media e-learning bagai peserta didik, mengajak guru-guru untuk
ikut dalam diklat online dengan materi sekitar ICT, seperti pelatihan-pelatihan buat
guru, membuat bahan ajar berbasis TIK dan hal-hal lain yang bernuansa
online dan berteknologi kekinian
Pelatihan guru juga
saya gagas di MGMP ditingkat gugus dan kabupaten Sukabumi dan sekolah-sekolah
yang biasa mengajak untuk IHT bersama dalam membuat media pembelajaran atau hal
lainnya yang berhubungan dengan ICT.
Memanfaatkan
Web Sekolah SMPN 3 Cibadak
Seperti
yang sudah disampaikan di atas, selaku wakasek kurikulum tentunya dituntut
untuk melek akan teknologi terutama dalam pemanfaatan media teknologi untuk
proses pembelajaran. Nah, secara kebetulan saya selaku admin dari web sekolah,
memanfaatkan web tersebut untuk memaksimalkannya dalam teknologi informasi,
sebagai media pembelajaran, sebagai penyampai informasi dan media komunikasi
antar siswa,orang tua, guru dan pihak lain yang peduli dengan dunia pendidikan.
Dimasa
pandemi corona (Covid-19) ini, web sekolah bisa jadi alternatif sebagai media
pembelajaran yang penting untuk pelaksanaan belajar dari rumah. Oleh sebab itu
segala sesuatu yang berhubungan dengan sekolah saya sampaikan melalui web
sekolah ini.
Dalam
memaksimalkan teknologi informasi ditengah Pandemi saya menggagas lomba menulis
artikel di web SMP Negeri 3 Cibadak dengan tema “Suka duka proses pembelajaran dari rumah selama pandemi covid-19”,
yang di khususkan untuk ibu bapak guru
yang mengajar di SMP Negeri 3 Cibadak. Alhamdulilah terkumpul 22 artikel yang
diterima redaksi dan dan alhamdulilah didapatkan pemenangnya di
umumkan pemenangnya pada tanggal 4 Juni 2020 untuk 3 orang pemenang dan sudah
mendapatkan reward dari sekolah.
Dari
lomba menulis artikel itu, saya gagas untuk dibuatkan buku antologi yang saya
berinama PELANGI (PELAjaran Berharga
jangan sampai terulanNGI) Ceria Berbudi Di Masa Covid-19.
Merancang
250 Video Pembelajaran Ala Guru S3 Ceria Berbudi
Dalam
masa pandemi Covid-19 saat ini, pendidikan jarak jauh di mana peserta didik
terpisah dari guru dan pembelajarannya mengharuskan guru dan peserta didik
menggunakan berbagai sumber belajar melalui teknologi komunikasi, informasi,
dan media lain. Situasi Pandemi Covid-19 dengan pembelajaran dari
rumah (BDR) daring mau tidak mau para guru bisa meningkatkan kompetensinya
terutama di bidang ICT/TIK. Salah satu aktivitas guru yang sekarang sedang
digandrungi selain webinar tiap hari yang selalu ada adalah membuat video
sebagai media pembelajaran.
Berbekal
ikut diklat baik yang luring maupun daring, saya mengajak rekan dan sahabat
guru khususnya di SMP Negeri 3 Cibadak (S3 Ceria Berbudi) untuk membuat
video-video pembelajaran sekitar materi mata pelajaran yang diampunya. Alhamdulilah
sambil berjalan sudah terkumpul 171 video pembelajaran yang dibuat oleh
guru-guru SMP Negeri 3 Cibadak di masa pandemi covid-19.
|
Keluraga Besar Guru-guru S3 Ceria Berbudi |
Terpilih Jadi Peserta WIT 2020
Program Wardah Inspiring Teacher (WIT) 2020 adalah
program kolaborasi salah satu platform sekolah.mu dengan Wardah Inspiring Teacher untuk
mendukung guru-guru Indonesia melakukan inovasi dalam pembelajaran dan menjadi
Guru Merdeka Belajar. Pelatihan ini diperuntukkan khusus bagi guru-guru di
seluruh daerah Indonesia yang telah lolos seleksi dan terpilih mengikuti
program WIT 2020.
Tujuan program ini adalah untuk
membangun citra positif guru, melakukan pengembangan kompetensi dan karier
guru, menyebarkan kisah guru yang menginspirasi guru penggerak perubahan.
Diantara ribuan guru yang ikut WIT 2020, alhamdulilah salah satunya saya yang
terpilih, dan hasilnya saya bagikan melalui blog guru ataya.
Penggerak GLN
Gareulis Jabar Kabupaten Sukabumi
Gerakan Literasi Nasional (GLN) Gareulis Jabar adalah sebuah Program
Gerakan Literasi Nasional yang mengkolaborasikan implementasi Gerakan literasi
di sekolah (GLS), masyarakat (GLM), dan keluarga (GLK).. Alhamdulilah saya termasuk dalam
kepengurusan Penggerak GLN Gareulis Jabar ditingkat kabupaten Sukabumi di
bidang ICT.
Dari
kegiatan atau karya yang telah saya lakukan bukan berarti tanpa kendala. Unsur
SARA ( dalam Bahasa Sunda sasarangeuk=malas) selalu hinggap hampir disetiap
guru dan mindset zona aman guru selalu ada dalam diri guru-guru senior.
Solusinya, ingat pepatah berbuat baik selalu banyak musuh, berbuat tak baik
bayak teman, maka berkerja terus untuk tetap menginspirasi orang, komunitas
atau organisasi yang ada di dunia pendidikan (guru).
|
Penggerak GLN Gareulis Bersama Pak Kadis |
Deskripsi Diri Masa Depan
Guru merupakan seseorang yang memiliki peranan terpenting
didalam dunia pendidikan, yang memiliki tugas dan peran yang sangat
mulia.Selain sebagai pengajar, guru juga bertugas sebagai pendidik bagi para
siswa-siswanya disekolah. Sebagai seorang pengajar sekaligus pendidik, guru
harus memiliki kompetensi sebagai guru yang profesional.Kompetensi tersebut
antara lain kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional, dan kompetensi
sosial. Keempat
kompetensi tersebut wajib dimiliki dan dipenuhi oleh seorang guru karena hal
tersebut dapat mempengaruhi sukses tidaknya ia dalam mengajar. Saya,
Iwan Sumantri bercita-cita seperti itu di masa depan, untuk menjadi guru yang
memiliki empat kompetensi tersebut diatas secara optimal.
Dalam rangka pencapaian visi sekolah yaitu “
Terwujudnya Insan Cerdas, Edukatif, Religius,Integritas,Akuntabel dan Berbudaya
Lingkungan” dan salah satu misi sekolah yaitu“ Meningkatkan profesionalisme dan kompetensi pendidik dan tenaga
kependidikan berbasis IT; Meningkatkan kemampuan warga sekolah dalam IPTEK
serta kearifan budaya local; Mengembangkan potensi peserta didik yang kreatif,
inovatif, berkualitas, dan berakhlak mulia’, saya akan mencoba mengajak
guru-guru SMP Negeri 3 Cibadak, guru yang ada di organisasi PGRI ditingkat
Kabupaten Sukabumi untuk menjadi Guru Era Baru yang Inspiratif (GURARU IN). Guru Era Baru
yang inspiratif adalah guru yang memiliki kinerja dan
kompetensi pedagogik,kepribadian, social, dan professional yang melampaui
standar nasional.
- Kompetensi pedagogik
tercermin dari tingkat pemahaman terhadap peserta didik,perancangan dan
pelaksanaan pembelajaran,evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik
untuk mengaktulisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.
- Kompetensi
kepribadian tercermin dari kemampuan personal, berupa kepribadian yang
mantap,stabil,dewasa,arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik
dan masyarakat, dan berakhlak mulia.
- Kompetensi sosial
tercermin dari kemampuan guru untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif
dengan peserta didik, sesama pendidik,tenaga kependidikan,orang tua/wali
peserta didik, dan masyarakat sekitar.
- Kompetensi
profesional tercermin dari penguasaan materi pembelajaran secara luas dan
mendalam, yang mencakup penguasaan materi kurikulum mata pelajaran disekolah
dan substansi keilmuan yang menaungi materinya, serta penguasaan terhadap
struktur dan metodologi keilmuannya.
Karya/Prestasi dan Portofolio yang dimiliki guru harus melampaui dari standar. Ini semuanya diperlukan untuk menjadi
seorang guru era baru yang inspiratif.
|
Bahagianya Ketika Mendapatkan Penghrgaan |
Berdasarkan pengalaman yang saya rasakan
untuk menjadi Guraru In ternyata
tidak cukup hal diatas yang diperlukan. Yang paling pokok adalah Bergerak lebih cepat menyambut tantangan. Ya,inilah
yang terpenting.
Dari keempat
kompetensi yang harus dimiliki oleh Guraru In
yang melampaui standar nasional akan sia-sia saja jika tidak memiliki keaktipan
dan kecepatan dalam bergerak menghadapi tantangan. Karya/Prestasi yang dimiliki
oleh Guraru In harus aktual, inovatif, inspiratif dan mengikuti perkembangan jaman/teknologi.
Guraru IN = Gerak Lebih Cepat dalam kompetensi pedagogik
Bergerak lebih cepat dari guru lain dalam
pemahaman terhadap peserta didik,perancangan dan pelaksanaan
pembelajaran,evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk
mengaktulisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.
- Bergerak
lebih cepat dalam menguasai karaktersitik peserta didik
- Bergerak
lebih cepat dalam menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang
mendidik
- Bergerak
lebih cepat dalam mengikuti perkembangan kurikulum
- Bergerak
lebih cepat dalam kegiatan pembelajaran yang mendidik
- Bergerak
lebih cepat dalam berkomunikasi dengan peserta didik
- Bergerak
lebih cepat dalam pengembangan potensi peserta didik
- Bergerak
lebih cepat dalam penilaian dan evaluasi peserta didik
Guraru In = Gerak Lebih Cepat dalam kompetensi kepribadian
Bergerak lebih cepat dari guru lain dalam
kemampuan personal, berupa kepribadian yang mantap,stabil,dewasa,arif, dan
berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat, dan berakhlak
mulia.
- Bergerak
lebih cepat dalam bertindak sesuai dengan norma agama,hokum,social dan kebudayaan nasional Indonesia
- Bergerak
lebih cepat dalam menunjukkan pribadi yang dewasa dan teladan
- Bergerak
lebih cepat dalam melaksanakan etos kerja,tanggungjawab yang tinggi dan memiliki rasa bangga menjadi guru
Guraru In = Gerak Lebih Cepat dalam kompetensi sosial
Bergerak lebih cepat dari guru lain dalam
kemampuan untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik,
sesama pendidik,tenaga kependidikan,orang tua/wali peserta didik, dan
masyarakat sekitar.
- Bergerak
lebih cepat dalam bersikap inklusif, bertindak objektif, serta tidak
dikriminatif
- Bergerak
lebih cepat dalam berkomunikasi dengan sesame guru, tenaga kependidikan, orang
tua peserta didik dan masyarakat
Guraru In = Gerak Lebih Cepat dalam kompetensi profesional
Bergerak lebih cepat dari guru lain dalam hal
penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam, yang mencakup
penguasaan materi kurikulum mata pelajaran disekolah dan substansi keilmuan
yang menaungi materinya, serta penguasaan terhadap struktur dan metodologi
keilmuannya.
|
Bahagianya Bersama Guru Nasional di LKG 2015 |
- Bergerak
lebih cepat dalam pengausaan materi , struktur, konsep dan pola piker keilmuan
yang mendukung mata pelajaran yang di ampunya
- Bergerak
lebih cepat dalam mengembangkan keprofesionalan melalui tindakan reflektif
Jika semua hal
tersebut diatas dilakukan dengan sungguh-sungguh dan tentunya dengan gerak
lebih cepat menyambut tantangan, saya berkeyakinan pasti Menjadi Guru Era Baru yang Inspiratif Yang Profesional akan
menghampiri kita dan akan kita sandang sebagai Guru Profesional dan Guru Bertanda Jasa.
Di Tahun inilah, di masa pandemi covid-19, tepat rasanya untuk menetapkan
cita dan asa bagi diri sendiri. Dengan penuh kesadaran dan keseriusan,
saya awali dengan perenungan yang mendalam dan doa yang khusyuk. Saya
memohon perkenan Allah Swt agar saya diberi-Nya kemauan keras dan ketegaran
iman untuk mengatasi kelemahan saya di tahun sebelumnya, agar tak
tergelincir oleh godaan untuk menyimpang dari kewajiban dan tugas dari seorang
guru yaitu Ing Ngarso Sun Tulodo, Ing Madya Mangun Karso, Tut wuri Handayani,
untuk selalu mengajar, mendidik dan melatih para siswa guna mencerdaskan anak
bangsa dengan memanfaatkan kemajuan teknologi yaitu dengan internet.
|
Bahagianya dapat ucapan Selamat dari Pak Bupati |
Inilah usaha dan impian seorang guru Matematika
untuk mencerdaskan anak bangsa dengan internet cerdasnya
1).
Mengajak Keluarga untuk bisa internetan Cerdas
2). Membuat Media pembelajaran
di kelas secara On line lewat Internet Cerdas
3). Mengajak Rekan Guru dan
Siswa “Go Blog” dan Mengenal Dunia Maya Lewat Internet Cerdas
4). Guru Se-Kabupaten Sukabumi akan saya ajak untuk“Go
Blog”dan Keliling Dunia Maya denga Internet Cerdas. SAGUCI SABLOG (Satu
Guru Cibadak Satu Blog); SAGUSI SABLOG (Satu Guru Sukabumi Satu Blog); SOSIS
SABLOG ( Satu Orang Siswa Satu Blog) yang sedang dan akan terus saya
laksanakan, sosialisasi dan mengajak untuk menerapkan strategi BEL ME LOG TWEET
(Belajar Melalui Blog dan Twitter) yang sudah,sedang dan terus saya lakukan
untuk proses pembelajaran berbasis ICT/TIK. Semua aktifitas diatas terekam di
Blog PBM Matematika Iwan Sumantri (http://pbmiwansumantri.com)
dan Blog Guru Ataya (http://guruataya.com).
|
Bahagianya Jadi Guru dapat sesuatu |
Nah itulah bangga dan bahagianya sosok guru Ataya.
"BANGKITKAN SEMANGAT, WUJUDKAN MERDEKA BELAJAR"
Ingat ! Orang Hebat bisa melahirkan karya bermutu, Tapi Guru yang bermutu bisa melahirkan ribuan orang-orang hebat !