Let’s Read! Membaca Menyenangkan Bersama “Bayi Abrehom yang Sangat Ingin Tahu”
Oleh: Iwan Sumantri
Saya salah satu yang terimbas dengan situasi Pandemi Covid-19, yang seharusnya dari hari Senin sampai dengan Jumat harus melaksanakan kewajiban sebagai guru untuk mengajar,mendidik,melatih dan mengevaluasi melalui tatap muka, dengan datangnya musibah Covid-19 aktifitas tersebut berkurang. Saya banyak melakukan aktifitas di rumah. Hal ini juga membawa berkah buat keluarga, karena kami lebih banyak berkumpul, beraktifitas dan bersendagurau dengan anggota keluarga.
Kami sekeluarga dilengkapi dengan 3 orang putra, anak pertama seorang perempuan sudah bekerja sebagai guru BP/BK di salah satu SMA Negeri. Anak kedua seorang anak laki-laki yang baru saja masuk ke Perguruan Tinggi Negeri, dan anak bungsu kami yang baru menginjak ke usia 3 tahun pada tanggal 20 Oktober nanti, yang di beri nama Ataya Rachman Pradana Putra. Nah, anak kami yang bungsu inilah yang menjadi teman, sahabat dan penggembira di rumah.
Jujur saja, kami sekeluarga bersama saudara lain merasa terhibur dan bergembira dengan hadirnya sosok anak laki-laki kami Ataya, yang lucu, imut, menggemaskan, membuat kami semua menyayanginya.
Ataya Belajar Literasi Numerik (Foto Dok.Pribadi) |
Ataya adalah sosok anak yang lincah, ingin serba tahu umumnya anak seusianya. Jika ingin sesuatu harus dikabulkan. Kesukaannya adalah pada mainan terutama pada binatang. Salah satu kesenangannya adalah pada binatang Gajah yang menyebutnya dengan sebutan Abrehom. Saking sayangnya, maka kami membelikan boneka dan reflika Abrehom tersebut.
Karena seringnya saya ada di rumah, Ataya sesekali suka mengganggu dan cari perhatian ketika saya sedang bekerja di Laptop atau HP untuk PJJ Daring melalui BDR. Dia selalu berkata:” Pak mau lihat Abrehom”. Akhirnya saya menunda dan mengabulkan Ataya untuk melihat Abrehom (Gajah) via laptop.
Saat Ataya Mau Lihat Abrehom di Let's Read (Foto Dok.Pribadi) |
Banyak konten tentang gajah sebenarnya di google. Tapi entah kenapa saya tertarik dengan aplikasi Let's Read yang saya temukan. Akhirnya saya unduh aplikasi tersebut melalui PC dan HP yang saya miliki.
Saya ajak Ataya berpetualang lewat membaca melalui aplikasi Let's Read. Ataya saya ajak melihat gambar-gambar Abrehom sambil mendengarkan kata-kata saya saat membacakan salah satu cerita “ Bayi Abrehom (Gajah) yang sangat ingin Tahu”.
Kesukaan Ataya Pada Dunia Binatang (Foto Dok.Pribadi) |
Kita selaku orang tua tentunya tahu bagaimana kiat menumbuhkan minat baca anak di era digital sekarang ini. Selain menjelaskan manfaat membaca, memberi tauladan atau contoh, dan membantu pilhan bacaan. Memanfaatkan teknologi yang ada sekarang ini menjadi solusi bagi orang tua untuk menumbuhkan minat baca tersebut.
Membaca online kiranya menjadi alternatif terbaik di masa pandemi covid-19 di era yang serba digital ini.Tapi untuk anak seusia Ataya perlu pendampingan dari orang tua.
Let’s Read dipilih oleh para ibu sebagai teman membaca kerena semua koleksinya bergambar dan berwarna yang membuat daya tarik buat buah hati kita. Aplikasi ini bisa diunduh secara gratis, bisa dicetak, dan berisi multibahasa (termasuk bahasa daerah). Selain itu bisa dijadikan perpustakaan digital.
Let’s Read juga bermuatan lokal dan berkualitas global, dan yang tak kalah menariknya aplikasi ini gratis untuk mendapatkannya.
Let’s Read dipilih dan diprakarsai oleh Books for Asia dari The Asia Foundation yang bertujuan menumbuhkan para pembaca cilik di Asia. Let’s Read fokus pada bahasa daerah dan konten lokal yang dikembangkan melalui lokakarya yang bekerjasama dengan para pakar buku anak setempat.
Jika kita sudah mengunduh buku cerita anak, maka kita bisa menikmatinya tanpa jaringan internet !
Berikut saya kutip petualangan membaca bersama Ataya tentang “Bayi Abrehom (Gajah) Yang Sangat Ingin Tahu”:
Ataya Bersama Aplikasi Let's Read (Foto Dok.Pribadi) |
Namun, dahulu kala hidung gajah pendek dan gemuk. Seperti ada sepatu yang menempel di wajahnya.
Suatu hari lahirlah seekor bayi gajah.
Ia ingin tahu segala hal. Ia memiliki pertanyaan untuk setiap binatang.
Ia ingin tahu tentang Jerapah.
"Kenapa lehermu panjang?" tanyanya.
Ia ingin tahu tentang Badak.
"Kenapa ujung culamu tajam?"
Ia ingin tahu tentang Kuda Nil.
"Kenapa matamu merah?" tanyanya.
Dan ia SANGAT ingin tahu tentang Buaya. "Apa yang Buaya santap untuk makan malam?" tanyanya.
"Jangan pernah menanyakan
itu!" kata ibunya. Lalu, ia pergi sambil mengerutkan dahi.
Gagak menukik dengan cepat kepada bayi
gajah. "Ikuti aku ke sungai. Di sana kamu akan melihat apa yang Buaya
santap untuk makan malam," Gagak berkoak.
Lalu, bayi gajah mengikuti Gagak ke
sungai.
Ia menerobos alang-alang dan berdiri
di tepi sungai. Ia melihat ke air. Di manakah gerangan Buaya?
"Halo", sapa sebongkah batu
di dekat tepian sungai, "Halo," sapa Bayi Gajah. "Bisakah kau
beritahu aku apa yang Buaya santap untuk makan malam?" tanyanya.
"Membungkuklah maka aku akan
memberitahumu", kata si batu. "Lebih rendah, lebih rendah," kata
si batu. Lalu, Bayi Gajah membungkuk lebih rendah, lebih rendah, dan lebih
rendah lagi.
Tiba-tiba, "Hap!" Hidung
Bayi Gajah terperangkap diantara rahang Buaya. "Buaya akan menyantapmu
untuk makan malam!" Gagak berkoak lalu terbang menjauh.
Bayi Gajah bertumpu pada kakinya yang
kuat dan menarik. Ia menarik dan menarik. Namun, Buaya tidak melepaskan
hidungnya.
Hidung Bayi Gajah bertambah panjang,
panjang, dan semakin panjang. Lalu, "Buk!" ia jatuh telentang.
Buaya kembali menyelam ke air. Ia
kesal karena kehilangan makan malamnya.
Bayi Gajah melihat hidungnya.
Hidungnya menjadi sangat panjang, Ia tidak bisa melihat ujung hidungnya!
Hidungnya sangat panjang, ia dapat
mengambil buah dari dahan yang tinggi.
Hidungnya sangat panjang, ia dapat menyiram punggungnya dengan air. Sejak hari itu, semua gajah memiliki belalai yang panjang dan berguna.
Gimana bunda dan para pembaca? Ayo
segera berpetualang membaca bersama Let’s Read sekarang juga!
Cocok nih buat anak2 milenial belajar membacanya di Lets Read
ReplyDeleteBukan Anak2 milinial saja, semua anak negeri bisa memanfaatkan Lets Read ini ! Karena GRATIS!
DeleteSaya bukan anak anak milenial tapi anak anak zaman baheula, setuju kalau anak anak banyak baca membacanya di Let's Rad, semnagat membaca
ReplyDeleteYa bu Ika, buat anak jaman apa saja, Lets Read bisa dimanfaatkan untuk menanamkan pembiasaan membaca secara dini !
DeleteKanggo incu bu Ika mah..
Deletelikenya dimana pa?
ReplyDeleteok saya share di fb.
Makasih sudah mau like dan share...dengan senang hati !
DeleteCocok untuk anak-anak agar terbiasa membaca.
ReplyDelete@ Bu Ike: Benar bu !
DeleteSaya tidak py anak kecil lagi tapi py keponakan yang usianya di bawah 12 tahun,di SD dg TK,keponakan yg sekolah di TK senang dg cerita binatang,adanya perpustakaan digital memudahkan anak untuk belajar menyimak dan melihat serta belajar membaca
ReplyDeleteBisa berbagi ke siapa saja yang memerlukan dan mau berliterasi !
DeleteBelajar jadi lebih menyenangkan... Jadi membantu anak membiasakan literasi
ReplyDeleteYa...setuju sekali !
DeleteBetul p iwan salah satu cara mencerdaskan anak dengan cara sering membaca
ReplyDeleteTerimakasih cerita abrehohnya
@ Bu Yuli : Ya...ini salah satu cara mengenalkan ke anak di jaman yg serba digital dengan Lets Readnya ! Segera download !
ReplyDeleteMenarik untuk anak, biasanya anak lebih suka membaca dengan tokoh binatang apalagi kalau disertai gambar.
ReplyDeleteBetul, Lets Read so pasti menarik untuk anak2 kita, semua cerita di Lets Read menarik dan power full !
DeleteYes Ataya sudah bisa berkomunikasi sama abrehom....udah tahu tentang gajah...rajin diajarin sama ayah
ReplyDeleteWah, menarik ini, Pak.. aplikasi yang keren.. Makasii infonya.
ReplyDeleteBtw, gmana ceritanya gajah jadi bernama Abrehom .. hehe ..
Wah Ataya suka gajah yaaa...Iya, anak-anak lebih suka buku yang full colour dan ceritanya seru ya..
ReplyDelete