Ada Sesuatu Di Webinar "MEME PA MEBEL"
Oleh; Iwan Sumantri
Menurut beberapa sumber yang saya dapatkan Webinar (akronim dari web seminar) adalah istilah umum dalam dunia kajian yang merujuk kepada kegiatan seminar yang dilakukan secara online/daring, menggunakan situs web atau aplikasi tertentu berbasis internet. Cara ini memungkinkan pembicara atau pengisi materi membagikan informasi mereka jarak jauh, lewat internet maupun media elektronik lainnya.
Webinar kali ini yang saya ikuti adalah Webinar yang diselenggarakan oleh Wardah Inspiring Teacher 2020 Tahap 2 bekerjasama dengan platform Sekolah.mu. Program Pelatihan Wardah Inspiring Teacher (WIT) 2020 tahap 2 ini merupakan lanjutan tahap 1. Di WIT 2020 Tahap 2 ini programnya meliputi 1) Pelatihan Merancang Media Pembelajaran Merdeka Belajar; 2) Pelatihan Membuat Media Pembelajaran Merdeka Belajar; 3) Pelatihan Penulisan Praktik Baik Pembelajaran Merdeka Belajar (jika lolos tahap 2).
Seperti halnya WIT 2020 tahap 1, di tahap 2 ini para peserta diarahkan untuk bergabung dikelas daring otomatisasi sesuai dengan topik program di platform sekolah.mu yaitu Merancang Media Membelajaran Merdeka Belajar yang saya akronimkan dengan "MEME PA MEBEL".
Di "MEME PA MEBEL" inilah kami para peserta harus mengikuti kelas daring secara berkelompok. Ada 6 kelompok di WIT 2020 tahap 2 ini, saya masuk di kelompok 6.
Nah, disinilah ada sesuatu yang secara kebetulan ada seorang bapak (saya) bergabung dalam satu kelompok dengan putrinya (@Krani Pratiwi), ini sesuatu sekali tentunya buat Guru Ataya bisa belajar, diskusi dan rembuk ide bersama sang puteri tersayang.
Keseruan kami anak dan putrinya tak akan kami bahas disini, tapi saya akan mencoba merefleksi Webinar "ME ME PA MEBEL" nya. Setelah menyelesaikan program Merancang Media Pembelajaran Merdeka Belajar dan menyelesaikan merefleksi kelompok kami diminta untuk mengikuiti Webinar perkelompok. Di kelompok 6 kami didampingi oleh Pelatih Pendamping yang amazing Ibu Rani Indriani Kusumah.
Guru Ataya bersama Sang Motivator ( Foto Hasil Webinar) |
Webinar "MEME PA MEBEL" sesuatu banget bagi saya, selain baru mengikuti webinar melalui google meeting yang sebelum-sebelumnya saya selalu mengikuti webinar biasa dengan Zoom Meeting atau Webex Cisco, materi yang di sampaikan oleh sang nara sumber menarik dan sesuatu banget buat saya.
Saya pernah menciptakan sebuah media ajar dengan susah payah dan berjam-jam bahkan sampai satu berhari-hari untuk siswa-siswa yang saya ajar, tapi ketika media itu digunakan siswa tak bisa membantu siswa dalam memahami materi, yang saya bayangkan siswa akan senang dan mengerti, ternyata siswa meresponnya terbalik. Media yang saya buat ternyata tidak berdampak pada siswa.
Kenapa yah?
Nah, di Webinar "MEME PA MEBEL" inilah saya menemukan jawabannya.
Supaya media belajar yang kita buat benar-benar berdampak terhadap proses belajar siswa, kita perlu merancang media ajar menggunakan siklus berpikir desain (design thinking)
Design thinking atau berpikir desain adalah sebuah metode atau cara berpikir menyelesaikan permasalahan yang berorientasi pada manusia, kolaboratif, bersifat optimistik dan eksperimental
Ada 5 (lima) tahapan yang perlu dilakukan pada saat mengimplementasikan design thinking dalam menciptakan media pembelajaran yang inovatif.
Setiap proses menciptakan media ajar media inovatif dapat diawali dengan cara berempati terhadap siswa (kita coba pahami siswa serta apa yang perlu atau ingin didapatkan siswa)
Kita perlu mendefinisikan sebenarnya apa yang jadi permasalahan utama yang dihadapi siswa saat belajar (misal siswa kesulitan memahami bilangan berpangkat dan bentuk akar)
Cara memunculkan ide :
Dengan menambhakan kata " Bagaimana jika" sebelum kalimat ide (Bagaimana caranya membuat siswa memahami bilangan berpangkat? Bagaimana jika ada sebuah video yang membantu memahami konsep bilangan beroangkat dan bentuk akar pada saat siswa belajar)
Membuat bentuk paling sederhana dari gagasan tersebut (Tahapan ini yang perlu kita lakukan setelah menentukan ide). Misalnya membuat video yang berisi tahapan tentang materi bilangan berpangkat dan bentuk akar. Purwarupa ini tidak selalu bagus, yang palin penting purwarupa ini bisa mewakili.Mengapa tahapan EMPATI itu penting?
Kita sering mendengar kata Empati. Sebenarnya apa sih empati itu?
Peta EMPATI
Nah sesuatu yang lain di webinar ini adalah peserta di ajak praktik langsung membuat Peta Empati. Dalam kesempatan tersebut Guru Ataya sharing tentang Peta Empati yang telah di buat sesuai dengan pemahaman yang Guru Ataya dapatkan.
Keren Pak Iwan, Pak Iwan tolong bantu Bunda supaya prosentase di atas bisa baik hasilnya. Bunda punya sudah terisi semuanya. Tapi kok masih 37,5% ya Pak?...
ReplyDeleteKeren Pak Iwan, Pak Iwan tolong bantu Bunda supaya prosentase di atas bisa baik hasilnya. Bunda punya sudah terisi semuanya. Tapi kok masih 37,5% ya Pak?...
ReplyDelete@ Bu Cantik: makasih atas apresiasinya, sudah mau berkunjung ke blog guru ataya ! Insya Allah kita saling bnatu Bunda! Saya japri via WA bunda, gimana caranya utk meningkatkan prosentase!
Deleteternyata membuat media pembelajaran tidak asal membuat yah Pak, perlu 5 langkah agar mediapembelajaran itu bermakna dan membantu siswa dalam memahami sesuatu yang diajarkan guru nya !
ReplyDelete