Ada Sesuatu Di Supervisi Kepala SMPN 3 Cibadak Tahun 2019
Oleh: Iwan Sumantri (Wakasek Kurikulum)
Teknik supervisi yang di gunakan adalah teknik supervisi individual, pelaksanaan supervisi perseorangan terhadap guru. Kepala SMPN 3 Cibadak di sini hanya berhadapan dengan seorang guru/para wakasek, sehingga dari hasil supervisi ini akan diketahui kualitas pembelajarannya. Beberapa kegiatan yang telah di lakukan Kepala SMPN 3 Cibadak sebagai teknik supervisi individual adalah:
a. kunjungan kelas,
Oleh: Iwan Sumantri (Wakasek Kurikulum)
H.Mochamad Soleh,S.Pd.M.M.Pd |
Cibadak, 9 Oktober 2019, Blog Guru Ataya akan mencoba berbagi tentang supervisi Kepala SMPN 3 Cibadak terhadap para Wakasek dan Guru serta tenaga Kependidikan di lingkungan SMP Negeri 3 Cibadak pada periode semester 1 tahun pelajaran 2019/2020.
Sesuai dengan jadwal supervisi yang telah disusun ( 30 September s.d 11 Oktober 2019) termasuk di dalamnya para Wakasek ( Iwan Sumantri,S.Pd Wakasek Kurikulum; MA Hasan Basri,M.PdI Wakasek Kesiswaan; Tati Handayani, S.Pd Wakasek Sapras; dan Mamat Sujai Wakasek Humas).
Salah satu tugas kepala sekolah/madrasah adalah melaksanakan supervisi
akademik. Untuk melaksanakan supervisi akademik secara efektif diperlukan
keterampilan konseptual, interpersonal dan teknikal (Glickman, at al; 2007).
Oleh sebab itu, setiap kepala sekolah/madrasah
harus memiliki dan menguasai konsep supervisi akademik yang meliputi:
pengertian, tujuan dan fungsi, prinsip-prinsip, dan dimensi-dimensi substansi
supervisi akademik.
Latar belakang Supervisi akademik yang dilakukan kepala sekolah di SMPN 3 Cibadak antara
lain adalah sebagai berikut:
- Memahami konsep, prinsip, teori dasar, karakteristik, dan kecenderungan perkembangan tiap bidang pengembangan pembelajaran kreatif, inovatif, pemecahan masalah, berpikir kritis dan naluri kewirausahaan
- Membimbing guru dalam menyusun silabus tiap bidang pengembangan di sekolah/madrasah atau mata pelajaran di sekolah/madrasah berlandaskan standar isi, standar kompetensi dan kompetensi dasar, dan prinsip-prinsip pengembangan KTSP.
- Membimbing guru dalam memilih dan menggunakan
strategi/ metode/teknik pembelajaran/bimbingan yang dapat mengembangkan
berbagai potensi siswa.
- Membimbing guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran/ bimbingan (di kelas, laboratorium, dan/atau di lapangan) untuk mengembangkan potensi siswa.
- Membimbing guru dalam mengelola, merawat, mengembangkan dan menggunakan media pendidikan dan fasilitas pembelajaran.
- Memotivasi guru untuk memanfaatkan teknologi informasi untuk pembelajaran.
Seperti kita ketahui tujuan supervisi akademik adalah :
a.
membantu guru mengembangkan kompetensinya,
b.
mengembangkan kurikulum
c. mengembangkan kelompok kerja guru, dan membimbing
penelitian tindakan kelas (PTK) (Glickman, et al; 2007, Sergiovanni, 1987).
Pelaksanaan supervisi akademik di SMP Negeri 3 Cibadak tentunya tidak terlepas dari prinsip-prinsip supervisi, yaitu:
a. Praktis, artinya mudah
dikerjakan sesuai kondisi sekolah.
b. Sistematis, artinya
dikembangan sesuai perencanaan program supervisi yang matang dan tujuan
pembelajaran.
c. Objektif, artinya masukan
sesuai aspek-aspek instrumen.
d. Realistis, artinya berdasarkan
kenyataan sebenarnya.
e. Antisipatif, artinya mampu
menghadapi masalah-masalah yang mungkin akan terjadi.
f. Konstruktif, artinya
mengembangkan kreativitas dan inovasi guru dalam mengembangkan proses
pembelajaran.
g. Kooperatif, artinya ada kerja
sama yang baik antara supervisor dan guru dalam mengembangkan pembelajaran.
h. Kekeluargaan, artinya
mempertimbangkan saling asah, asih, dan asuh dalam mengembangkan pembelajaran.
i. Demokratis, artinya supervisor
tidak boleh mendominasi pelaksanaan supervisi akademik.
j. Aktif, artinya guru dan
supervisor harus aktif berpartisipasi.
k. Humanis, artinya mampu
menciptakan hubungan kemanusiaan yang harmonis, terbuka, jujur, ajeg, sabar,
antusias, dan penuh humor
l. Berkesinambungan (supervisi
akademik dilakukan secara teratur dan berkelanjutan oleh Kepala sekolah).
m.
Terpadu, artinya menyatu dengan dengan
program pendidikan.
n. Komprehensif, artinya memenuhi
ketiga tujuan supervisi akademik di atas (Dodd, 1972).
Sasaran utama supervisi akademik di SMP Negeri 3 Cibadak adalah
kemampuan-kemampuan guru dalam merencanakan kegiatan pembelajaran, melaksanakan
kegiatan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, memanfaatkan hasil penilaian
untuk peningkatan layanan pembelajaran, menciptakan lingkungan belajar yang
menyenangkan, memanfaatkan sumber belajar yang tersedia, dan mengembangkan
interaksi pembelajaran (strategi, metode, teknik) yang tepat. Supervisi
edukatif juga harus didukung oleh instrumen-instrumen yang sesuai.
Teknik supervisi yang di gunakan adalah teknik supervisi individual, pelaksanaan supervisi perseorangan terhadap guru. Kepala SMPN 3 Cibadak di sini hanya berhadapan dengan seorang guru/para wakasek, sehingga dari hasil supervisi ini akan diketahui kualitas pembelajarannya. Beberapa kegiatan yang telah di lakukan Kepala SMPN 3 Cibadak sebagai teknik supervisi individual adalah:
b.
observasi kelas,
c.
pertemuan individual,
d.
kunjungan antarkelas, dan
e.
menilai diri sendiri.
Ketika Para Wakasek Refleksi Hasil Supervisi |
Ada sesuatu yang dari hasil supervisi yang telah
dilaksanakan terutama terhadap para wakasek ( Wakasek Kurikulum; Wakasek
Kesiswaan; Wakasek Sapras; Wakasek Humas ). Dari kegiatan kunjungan kelas,observasi kelas, pertemuan individual yang telah dilakukan, kami berempat di kumpulkan untuk merefleksi diri dari hasil pengamatan dan observasi kelas yang di lakukan.
Kami diajak diskusi untuk menilai diri sendiri dengan diberikan beberapa foto hasil kami melaksanakan proses pembelajaran dikelas. Dari foto-foto itulah kami berdiskusi apa yang telah kami lakukan, kekurangan apa yang perlu kami tingkatkan dan disikapi secara individu.
Inilah sesuatu yang berharga dan menjadi pembelajaran khususnya buat saya (Guru Ataya/Iwan Sumantri). Inilah model dan strategi supervisi yang sangat bijak. Tidak ada sesuatu yang mengharuskan kami harus begini begitu,apa kekurangannya, semua itu di luar anggapan dan penilaian kami sebelumnya. Beliau hanya mengatakan pada dasarnya mengajar yang di lakukan semuanya bisa dan baik, bukan hanya nilai supervisi yang harus di dapatkan, tapi bagaimana kita mensikapi apa yang dilakukan oleh kita untuk mendidik, mengajar, melatih, dan mengevaluasi proses pembelajaran. Beliau tidak menilai, menggurui atau menyalahkan kami, tapi beliau mengajak kita untuk merefleksi apa kelebihan dan kekurangan yang kita miliki menurut kita dari pengamatan foto-foto yang beliau sampaikan pada kami.
Inilah manfaat kita mendokumentasikan proses pembelajaran dengan foto-foto. Tidak bisa mengelak, manakala kita di sodorkan foto-foto bagaimana aktifitas kita selama PBM berlangsung.
Pemanfaatan digital dan kemajuan teknologi ternyata bisa membawa kita untuk mengoreksi diri kita sendiri tanpa harus memberikan penilaian dan mengoreksi diri orang lain.
Pembelajara berharga di supervisi kelas tahun ini. Semoga ini menjadi modal kami untuk selalu terus belajar dimana saja, belajar dengan siapa saja dan belajar kapan saja, termasuk kita belajar sesuatu memaknai di kegiatan supervisi kelas.
No comments:
Post a Comment